Agnez Mo Curhat Soal Kisruh Hak Cipta: Kebenaran akan Selalu Menemukan Jalannya

Foto: Penyanyi Agnez Mo. (Istimewa)
Foto: Penyanyi Agnez Mo. (Istimewa)

Agnez Mo curhat di Instagram soal kisruh hak cipta dengan Ari Bias, menegaskan pentingnya kebenaran dan dukungannya terhadap Melly Goeslaw dan Armand Maulana.

Generasi.co, Jakarta – Agnez Mo kembali menjadi sorotan publik setelah menuliskan curhatannya di Instagram Stories terkait kisruh hak cipta dengan Ari Bias.

Unggahan Agnez Mo tersebut diunggah @agnezmo pada Kamis (13/2/2025) dan langsung menarik perhatian netizen.

Dalam curhatannya, Agnez Mo menegaskan bahwa berdiri teguh untuk membela kebenaran bukanlah hal yang mudah.

Ia menyoroti meskipun seseorang sudah berdiri di pihak yang benar, akan selalu ada pihak yang memilih untuk menyalahpahami, memelintir kata-kata, dan menyerang karakter demi kepentingan pribadi.

“Berdiri teguh untuk memihak kebenaran yang sesungguhnya memang tidak mudah. Tidak peduli seberapa tepat dan adilnya pendirian kita, akan selalu ada orang-orang yang memilih untuk menyalahpahami dan memelintir kata-kata bahkan menyerang karakter kita semua karena keserakahan dan kepentingan pribadi,” tulis Agnez Mo dikutip generasi.co, Kamis (13/2/2025).

Agnez Mo juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan keadilan tetapi justru menyebarkan kebohongan demi kepentingan mereka sendiri.

“Namun, bahaya yang sebenarnya datang dari mereka yang dengan lantang berteriak ‘demi keadilan’ tapi tingkah lakunya bertolak belakang, tanpa malu-malu menyebarkan kebohongan demi kebohongan,” lanjutnya.

Hormati Melly Goeslaw dan Armand Maulana

Dalam unggahan tersebut, Agnez Mo menyampaikan rasa hormatnya kepada Melly Goeslaw dan Armand Maulana karena keberanian mereka dalam berbicara menentang ketidakadilan dan korupsi.

“Tidak banyak orang yang punya keberanian untuk berbicara menentang korupsi terang-terangan yang menggerus sistem, dan juga menentang keputusan yang absah secara hukum. Itulah mengapa saya sangat menghormati Teh Melly, Kang Armand Maulana, dan beberapa orang lainnya yang menolak untuk diam,” tulis Agnez.

Ia juga menambahkan bahwa diperlukan kekuatan sejati untuk melawan arus kencang ketika manipulasi berusaha menyerang integritas seseorang.

“Perlu kekuatan sejati untuk melawan arus kencang apalagi saat manipulator, berusaha menyerang melawan integritas pribadi karena upaya nekat mereka untuk mengendalikan narasi,” tulisnya.

Agnez Mo menutup curhatannya dengan harapan bahwa kebenaran akan selalu menemukan jalannya.

“Walau demikian semoga kejadian ini menjadi pengingat bahwa: kebenaran akan selalu menemukan jalannya,” tutupnya.

Unggahan Candra Darusman Soal Royalti

Sebelumnya, Agnez Mo juga mengunggah ulang postingan Candra Darusman di Instagram Stories.

Unggahan tersebut membahas regulasi hak cipta di Indonesia, yang bertentangan dengan pendapat Ari Bias.

Candra Darusman menuliskan bahwa undang-undang hak cipta Indonesia mengatur bahwa pihak penyelenggara acara, seperti Event Organizer (EO), promotor, atau panitia, wajib memberikan imbalan kepada pencipta lagu melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Bukan pelaku pertunjukan yang bertanggung jawab atas pembayaran royalti.

“Posisi politik undang-undang hak cipta Indonesia menganut aturan bahwa orang (perseorangan atau badan hukum) dapat melakukan penggunaan lagu dalam pertunjukan asalkan memberi imbalan ke pencipta melalui LMK sebagai wakil pencipta lagu. Di Indonesia pelaksanaannya melalui LMK nasional/LMKN (agar satu pintu). Dengan perkataan lain, orang adalah penyelenggara yakni Event Organizer (EO)/promotor/panitia. Bukan pelakunya,” tulis Candra Darusman.

Candra berharap regulasi ini dapat menjadi kanal untuk menyalurkan perdebatan tanpa mencederai banyak pihak.

“Mudah-mudahan dapat menjadi kanal untuk menyalurkan hawa panas agar katup ruang perdebatan tidak jebol sehingga mencederai banyak hati,” tutupnya.

Kisruh hak cipta antara Agnez Mo dan Ari Bias masih berlanjut di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Publik pun menantikan kelanjutan dari perseteruan ini.

(BAS/Red)