Ahmad Muzani Pastikan Stok Beras Aman, Prabowo Subianto Optimis RI Tak Lagi Impor Beras Tahun 2025

Foto: Ahmad Muzani dan Prabowo Subianto. (Kolase Generasi.co/Wikipedia)
Foto: Ahmad Muzani dan Prabowo Subianto. (Kolase Generasi.co/Wikipedia)

Ahmad Muzani memastikan stok beras Indonesia dalam kondisi aman, dengan cadangan mendekati 2 juta ton, sementara Prabowo Subianto optimistis Indonesia tidak perlu impor beras tahun depan.

Generasi.co, Jakarta – Ketua MPR RI yang juga Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyampaikan bahwa persediaan bahan pangan, khususnya beras, di Indonesia saat ini dalam kondisi sangat aman.

Pernyataan Ahmad Muzani tersebut berdasarkan informasi yang diperolehnya dari sejumlah anggota kabinet pemerintahan.

“Kalau impor beras dilakukan, itu hanya untuk cadangan dan dalam kondisi yang terpaksa. Namun, teman-teman di kabinet mengatakan stok saat ini sangat aman,” ujar Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Generasi.co, Senin (9/12/2024).

Ahmad Muzani menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto berkomitmen kuat untuk menjaga ketersediaan pangan dalam negeri.

Salah satu strategi utamanya adalah dengan memaksimalkan hasil panen serta memperluas lahan pertanian melalui pencetakan sawah baru.

“Pak Prabowo akan berusaha sekuat tenaga menjaga stok pangan dari hasil produksi dalam negeri. Karena itu, hasil panen akan dimaksimalkan, dan beliau terus mendorong ekstensifikasi pencetakan sawah-sawah baru,” jelasnya.

Langkah ini diharapkan tidak hanya menjaga ketersediaan pangan tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor, sekaligus meningkatkan kemandirian pangan nasional.

Produksi Beras Mengalami Kenaikan, Cadangan Terbesar dalam Beberapa Tahun

Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin (2/12/2024), Presiden RI Prabowo Subianto ungkap, bila produksi pangan Indonesia, termasuk beras, menunjukkan tren yang menggembirakan.

“Saya mendapat paparan yang sangat menggembirakan bahwa produksi pangan kita naik,” ujar Prabowo.

Prabowo menyebutkan bahwa cadangan beras Indonesia saat ini mencapai mendekati 2 juta ton, menjadikannya cadangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

“Cadangan pangan kita mungkin yang terbesar selama beberapa tahun ini. Stok di gudang mendekati 2 juta ton, ini angka yang sangat besar,” jelasnya.

Optimisme Tanpa Impor Beras di Tahun 2025

Dengan peningkatan produksi dan cadangan yang melimpah, Prabowo optimistis Indonesia tidak perlu melakukan impor beras pada tahun 2025.

“Saya yakin, dengan perkembangan ini, kita tidak perlu impor beras tahun depan,” tegas Prabowo.

Keyakinan ini didukung oleh berbagai program strategis pemerintah dalam sektor pertanian, seperti pemberian subsidi pupuk, peningkatan infrastruktur irigasi, serta pelatihan bagi petani untuk meningkatkan produktivitas.

Strategi Pemerintah dalam Menjaga Ketersediaan Pangan

Pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto telah menerapkan berbagai langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan nasional tetap terjaga, antara lain:

  1. Ekstensifikasi Lahan Pertanian
    • Mencetak sawah-sawah baru di berbagai wilayah potensial.
    • Memanfaatkan lahan terlantar untuk pertanian produktif.
  2. Peningkatan Produktivitas Petani
    • Pelatihan dan pendampingan bagi petani dalam penggunaan teknologi modern.
    • Penyediaan benih unggul dan pupuk bersubsidi.
  3. Pembangunan Infrastruktur Pertanian
    • Perbaikan dan pengembangan jaringan irigasi.
    • Penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk meningkatkan efisiensi produksi.
  4. Cadangan Pangan Strategis
    • Pengelolaan cadangan beras oleh Bulog untuk mengantisipasi situasi darurat.
    • Optimalisasi penyimpanan di gudang-gudang pangan.

Dampak Peningkatan Stok Beras bagi Indonesia

Kondisi stok beras yang aman tidak hanya memberikan jaminan bagi masyarakat, tetapi juga membawa dampak positif dalam berbagai aspek, seperti:

  1. Stabilitas Harga Pangan
    • Ketersediaan beras yang mencukupi mencegah fluktuasi harga yang dapat merugikan konsumen maupun petani.
  2. Penguatan Ekonomi Desa
    • Dengan peningkatan produksi dalam negeri, petani dapat merasakan manfaat langsung melalui pendapatan yang lebih stabil.
  3. Ketahanan Pangan Nasional
    • Peningkatan cadangan beras memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi risiko kelangkaan.

Tantangan ke Depan: Menghadapi Perubahan Iklim

Meskipun pemerintah optimistis, sektor pertanian masih menghadapi tantangan besar, terutama dampak perubahan iklim yang dapat memengaruhi hasil panen.

Curah hujan yang tidak menentu dan ancaman kekeringan menjadi perhatian utama dalam menjaga keberlanjutan produksi pangan.

Oleh karena itu, inovasi teknologi seperti irigasi hemat air, penggunaan drone untuk pemantauan lahan, dan varietas benih tahan iklim ekstrem menjadi solusi penting yang harus terus dikembangkan.

Dengan cadangan beras mendekati 2 juta ton dan peningkatan produksi yang signifikan, Indonesia berada dalam posisi yang kuat untuk menjaga ketersediaan pangan pada tahun 2025.

Langkah strategis yang dilakukan pemerintah, termasuk ekstensifikasi lahan dan peningkatan produktivitas, menjadi kunci utama dalam mencapai kemandirian pangan.

Prabowo dan pemerintahannya menunjukkan komitmen besar untuk memastikan bahwa stok pangan tetap aman, tanpa perlu bergantung pada impor.

Keberhasilan ini menjadi harapan baru bagi sektor pertanian Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan jangka panjang.

(BAS/Red)