Pemakaman Arif Budimanta di TPU Layur Rawamangun dihadiri Bahlil Lahadalia, Ahmad Muzani, Abdul Mu’ti, dan sejumlah tokoh nasional lainnya.
Generasi.co, Jakarta – Jenazah ekonom sekaligus mantan anggota DPR RI Fraksi PDIP Arif Budimanta dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Layur, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (6/9/2025). Pemakaman almarhum diiringi suasana duka mendalam dan dihadiri sejumlah tokoh nasional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia tampak ikut mengangkat keranda jenazah sambil melantunkan doa untuk almarhum. Selain Bahlil, hadir pula Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti.
Tokoh-tokoh lainnya juga terlihat memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang dikenal sebagai ekonom progresif dan politisi yang konsisten memperjuangkan isu-isu kerakyatan.
Arif Budimanta wafat dalam usia 57 tahun pada Sabtu (6/9) dini hari. Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh pihak keluarga melalui pernyataan resmi.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Dengan penuh duka cita, kami mengabarkan bahwa ayah kami, Bapak Arif Budimanta, telah berpulang ke Rahmatullah pada hari ini, 6 September 2025, pukul 00.06 WIB di Jakarta,” tulis keluarga dalam pernyataannya, dikutip pada Senin (8/9).
Jenazah sebelumnya disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, sebelum diberangkatkan ke TPU Layur untuk dimakamkan.
Melalui akun media sosialnya, Ketua MPR RI Ahmad Muzani turut menyampaikan belasungkawa atas kepergian sahabatnya tersebut.
“Innalilahi wa innalilahi rojiun. Turut berduka cita atas wafatnya sahabat kita semua, almarhum Arief Budimanta. Bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu putra terbaik. Mari kita doakan agar almarhum diampuni segala dosa dan diterima segala amal baiknya selama hidup di dunia. Alfatiha,” tulis Muzani.
Arif Budimanta dikenal sebagai figur yang aktif dalam dunia ekonomi, politik, dan kajian kebijakan publik. Semasa hidupnya, ia pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2009–2014 dan juga menjadi salah satu tokoh intelektual di lingkungan PDI Perjuangan.
(BAS/Red)










