Menlu Sugiono Sebut RI Siap Akui Israel, Asal Palestina Diakui sebagai Negara Merdeka

Menteri Luar Negeri Sugiono (Sumber: Instagram @sugiono_56)
Menteri Luar Negeri Sugiono (Sumber: Instagram @sugiono_56)

Menlu Sugiono tegaskan RI hanya akan mengakui Israel jika Palestina diakui sebagai negara merdeka dan berdaulat oleh Israel. Ini sejalan dengan pidato Presiden Prabowo di PBB.

Generasi.co, Jakarta – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono menegaskan kemungkinan Indonesia mengakui Israel sebagai negara hanya akan dilakukan dengan syarat tertentu. Pernyataan ini disampaikan usai pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang Palestina dan Solusi Dua Negara di Markas Besar PBB, New York, Senin (22/9/2025).

Menurut Sugiono, langkah tersebut tidak diambil tanpa pertimbangan, melainkan akan dilakukan jika Israel terlebih dahulu mengakui kemerdekaan dan kedaulatan penuh Palestina.

“Ini merupakan suatu pengakuan yang bukan tanpa syarat, tapi ada kondisi yang harus dipenuhi sebelum itu terjadi,” kata Sugiono dikutip dari ANTARA, Selasa (23/9).

Ia menekankan pengakuan Indonesia terhadap Israel bergantung pada pengakuan Israel terhadap Palestina sebagai negara yang berdaulat dan merdeka. Jika syarat tersebut terpenuhi, Indonesia juga akan mendukung upaya menjamin keamanan dan keselamatan negara Israel.

“Jika ada pengakuan kemerdekaan dan keberdaulatan Palestina oleh Israel, maka Indonesia juga akan mendukung upaya-upaya dalam rangka menjamin keselamatan dan keamanan dari Israel juga,” lanjutnya.

Sugiono menegaskan pendekatan ini bertujuan untuk mendorong gencatan senjata yang permanen dan menciptakan perdamaian jangka panjang antara Palestina dan Israel.

“Kalau misalnya dua pihak sudah mencapai satu perdamaian, ya saya kira merupakan sesuatu yang logis bagi kita juga untuk melakukan langkah-langkah yang seimbang,” tegas Menlu.

Menurutnya, prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif memungkinkan sikap diplomatik yang seimbang dalam mendukung penyelesaian konflik Palestina-Israel.

“Saya kira itu sesuatu yang logis ya. Solusi dua negara artinya ada dua negara yang diakui,” jelas Sugiono.

Sikap ini sejalan dengan pidato Presiden Prabowo dalam KTT tersebut, di mana ia menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengakui Israel hanya jika negara itu terlebih dahulu mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

“Kita harus menjamin status kenegaraan Palestina. Namun, Indonesia juga siap menyatakan, saat Israel mengakui kemerdekaan dan status kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Israel, dan kami akan mendukung seluruh jaminan atas keamanan Israel,” ujar Presiden Prabowo.

Kehadiran Presiden Prabowo di forum PBB dan penegasan sikap luar negeri Indonesia mencerminkan posisi strategis Indonesia sebagai pemimpin Global South yang aktif menyuarakan perdamaian dan keadilan internasional.

(BAS/Red)