BNI nilai pemangkasan suku bunga BI jadi stimulus positif untuk dorong kredit dan daya beli, jaga pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Generasi.co, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyambut baik kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%. Menurut BNI, langkah ini menjadi stimulus yang tepat di tengah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian, serta mampu menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menilai penurunan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) merupakan strategi moneter yang akan berdampak positif terhadap permintaan kredit serta daya beli masyarakat. Ia meyakini dorongan terhadap kedua aspek tersebut akan mendukung peningkatan aktivitas ekonomi.
“Kebijakan penurunan suku bunga acuan merupakan langkah strategis yang diharapkan mampu mendorong permintaan kredit dan memperkuat daya beli masyarakat, sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Okki dalam pernyataan tertulis, Kamis (29/8/2025).
Lebih lanjut, Okki mengungkapkan keputusan BI memberikan ruang bagi industri perbankan, termasuk BNI, untuk menyesuaikan suku bunga kredit secara bertahap. Penyesuaian ini akan mempertimbangkan berbagai faktor seperti struktur kredit, profil risiko debitur, kondisi likuiditas internal, serta situasi kompetisi di sektor keuangan.
“Keputusan tersebut memerlukan pertimbangan yang komprehensif, tidak hanya dari sisi profitabilitas bank dan perilaku nasabah, tetapi juga mempertimbangkan dinamika kompetisi di pasar. Oleh karena itu, penyesuaian dilakukan secara gradual sambil tetap mengutamakan kualitas aset,” jelasnya.
BNI menegaskan komitmennya untuk terus melakukan evaluasi mendalam dan rutin terhadap portofolio pembiayaannya. Penyesuaian bunga kredit akan dilakukan secara selektif, dengan memperhatikan kesiapan dan karakteristik masing-masing segmen pembiayaan.
“Langkah ini kami tempuh untuk menjaga keseimbangan antara memberikan manfaat bagi nasabah dengan tetap menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian perbankan. Dengan demikian, BNI berkomitmen memastikan kebijakan moneter yang berlaku dapat tersalurkan dengan baik sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Okki.
Melalui respons ini, BNI memperkuat posisinya sebagai institusi keuangan yang mendukung kebijakan otoritas moneter, serta siap menjadi mitra aktif dalam pemulihan dan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
(BAS/Red)