Menkop Beber Pembangunan Gerai & Gudang Kopdes Merah Putih Dimulai 15 Oktober 2025

Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono/Portal Komdigi

Pemerintah akan memulai pembangunan gerai dan fasilitas pergudangan untuk koperasi desa/kelurahan Merah Putih pada 15 Oktober 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat infrastruktur ekonomi di level desa. Pernyataan itu disampaikannya Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono usai menghadiri acara Monthly Economic Diplomacy Breakfast (K-MED) yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Jumat (10/10/2025).

Ferry tidak merinci berapa banyak koperasi yang bakal menerima fasilitas fisik tersebut pada tahap awal tahun ini. Namun, dia menegaskan ambisi pemerintah agar fasilitas itu bisa menjangkau seluruh koperasi desa di Indonesia. “Kalau bisa semuanya,” ujarnya singkat.

Menteri Ferry menjelaskan pembangunan gerai dan gudang merupakan komponen vital agar koperasi desa Merah Putih dapat berfungsi optimal dan memenuhi standar operasional yang ditetapkan. Kebijakan ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang mewajibkan setiap koperasi memiliki sejumlah unit usaha dan fasilitas pendukung.

Menurut panduan yang ditetapkan, minimal tujuh jenis gerai wajib ada dalam kopdes Merah Putih, yakni: gerai sembako, apotek desa, klinik desa, kantor koperasi, unit simpan pinjam, pergudangan dan logistik, serta unit usaha lain yang disesuaikan dengan potensi lokal.

Sebelumnya, pemerintah telah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) sebagai instrumen percepatan pembangunan fisik dan operasional gerai serta pergudangan kopdes. Penandatanganan SKB itu dilakukan oleh Kementerian Koperasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Keuangan, serta Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara pada Kamis (9/10) di kantor Kemenkop, Jakarta.

Mengenai sumber pendanaan, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Askolani, menyatakan dukungan anggaran dari APBN akan disiapkan. “Kami memberikan dukungan melalui alokasi APBN, baik lewat transfer ke daerah maupun skema belanja lainnya yang akan kami siapkan bersama,” kata Askolani.

Sementara itu, CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan pembangunan infrastruktur kopdes akan dikoordinasikan melalui salah satu badan usaha milik negara (BUMN) untuk memastikan eksekusi teknis dan pengelolaan proyek berjalan efektif. Rosan juga menegaskan bahwa pendanaan tidak akan bergantung pada skema kredit perbankan Himbara; alokasi dana berasal dari dana desa yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan.

Data resmi yang tercantum di situs merahputih.kop.id menunjukkan perkembangan awal program: tercatat 11.225 koperasi desa/kelurahan yang telah mengoperasikan setidaknya satu gerai aktif, dengan total unit gerai yang beroperasi mencapai 15.970 di berbagai wilayah Indonesia.

Program pembangunan gerai dan pergudangan kopdes Merah Putih diharapkan mendorong pemerataan akses barang dan jasa dasar, meningkatkan kapasitas usaha lokal, membuka lapangan kerja, serta memperkuat ekosistem distribusi dan logistik desa. Implementasi selanjutnya akan dipantau melalui koordinasi antar-kementerian/lembaga, BUMN pelaksana, serta pemerintah daerah untuk memastikan target cakupan dan keberlanjutan operasional.