Malaysia Tolak Tudingan FIFA Palsukan Data Pemain Naturalisasi

Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) menolak tegas tudingan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) bahwa FAM terlibat pemalsuan dokumen terkait naturalisasi tujuh pemain keturunan. FAM menyatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim itu dan berjanji mengajukan banding sambil menyerahkan semua bukti pendukung kepada FIFA.

“Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) menegaskan bahwa gambaran yang disampaikan dalam keputusan FIFA tidak tepat. Tuduhan bahwa para pemain “memperoleh atau mengetahui tentang dokumen palsu” tidak beralasan karena sampai saat ini belum ada bukti kuat yang diajukan,” demikian tulis pernyataan resmi FAM, seperti dikutip pada Selasa (7/10/2025).

Pernyataan penolakan itu disampaikan menyusul terbitnya laporan FIFA sepanjang 19 halaman tertanggal 6 Oktober 2025 yang menyebut adanya perbedaan antara dokumen yang diajukan FAM dan dokumen asli. Khususnya soal akta kelahiran kakek-nenek para pemain, yang menurut hasil verifikasi FIFA tercatat lahir di Argentina, Brasil, Belanda, dan Spanyol, bukan di Malaysia seperti tertulis pada salinan yang diajukan.

FAM menegaskan semua proses pendaftaran dan verifikasi dokumen dilakukan sesuai prosedur yang berlaku di Malaysia. “Kami telah menyiapkan semua bukti pendukung dan akan menyerahkannya kepada FIFA tanpa penundaan,” bunyi pernyataan resmi asosiasi itu.

FAM juga menyatakan pemain selalu bertindak dengan itikad baik dan sepenuhnya mengandalkan proses verifikasi yang dilakukan oleh asosiasi.

Di pihak lain, laporan FIFA menekankan bahwa keaslian dokumen adalah aspek krusial. Laporan tersebut mencatat Departemen Pendaftaran Nasional Malaysia tidak menerima dokumen asli, melainkan salinan dari sumber sekunder, sehingga menimbulkan keraguan atas proses verifikasi administrasi.

Langkah banding yang akan ditempuh FAM menjadi babak selanjutnya dalam sengketa ini. FAM menyatakan akan menyerahkan semua bukti dan argumen pembelaan kepada mekanisme banding FIFA, sementara publik menunggu keputusan lebih lanjut dari badan disiplin FIFA mengenai sanksi yang telah dijatuhkan.

Kasus ini berpotensi memengaruhi kebijakan naturalisasi pemain di kawasan dan menyoroti pentingnya standar verifikasi administrasi dalam sepak bola internasional. Media dan pengamat menunggu kelanjutan proses banding dan keputusan final FIFA.