Menlu RI Wakili Prabowo di KTT OKI Darurat Bahas Agresi Israel terhadap Qatar

Menteri Luar Negeri Sugiono (Sumber: Instagram @sugiono_56)
Menteri Luar Negeri Sugiono (Sumber: Instagram @sugiono_56)

Menlu Sugiono wakili Prabowo di KTT OKI Darurat di Doha, kecam serangan Israel dan tegaskan dukungan Indonesia pada Palestina dan Qatar.

Generasi.co, Jakarta – Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Doha, Qatar, mewakili Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan ini digelar menyusul serangan Israel ke wilayah Qatar pada 9 September 2025, yang memicu respons luas dari negara-negara Islam.

Kehadiran Sugiono memperkuat pesan solidaritas Indonesia terhadap Qatar serta komitmen pemerintah dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Sebelumnya, Presiden Prabowo telah melakukan kunjungan diplomatik ke Doha dan Abu Dhabi pada 12 September 2025 untuk menyuarakan dukungan serupa.

Dalam pidatonya di forum tersebut, Sugiono menyampaikan sikap tegas Indonesia atas aksi militer Israel.

“Agresi Israel minggu lalu bukan hanya pelanggaran kedaulatan Qatar, tetapi juga pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, Piagam PBB dan prinsip-prinsip OKI, serta merupakan ancaman serius bagi perdamaian regional dan global,” ujar Sugiono, dikutip pada Selasa (16/9).

Ia juga kembali menegaskan posisi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui pendekatan damai.

“Tidak akan ada perdamaian abadi tanpa solusi dua negara. Jalan menuju perdamaian tetap satu, terwujudnya Negara Palestina merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” imbuhnya.

KTT yang digelar secara darurat ini menghasilkan Joint Communique sebagai bentuk sikap kolektif negara-negara anggota OKI. Dokumen tersebut mengecam keras serangan Israel ke Qatar dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara serta hukum internasional.

Komunike juga menegaskan dukungan terhadap Qatar, serta mengapresiasi upaya mediasi yang dilakukan oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Selain itu, kesepakatan tersebut memperkuat komitmen bersama untuk mendorong solusi dua negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

OKI, yang beranggotakan 57 negara termasuk Indonesia, dibentuk sejak 1969 dan secara konsisten menjadi wadah kerja sama dunia Islam. Pertemuan darurat di Doha kali ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan solidaritas dan kepemimpinan kolektif dalam merespons konflik yang mengancam stabilitas kawasan.

KTT tersebut dipimpin oleh Amir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, dan dihadiri oleh 22 kepala negara dan pemerintahan dari negara anggota OKI dan Liga Arab. Beberapa tokoh penting yang hadir antara lain Presiden Turki, Presiden Palestina, Presiden Iran, Perdana Menteri Arab Saudi, Perdana Menteri Pakistan, dan Perdana Menteri Malaysia.

(BAS/Red)