Menlu Sugiono Kutuk Keras Serangan Israel yang Tewaskan Direktur RS Indonesia di Gaza

Menteri Luar Negeri Sugiono (Sumber: Instagram @sugiono_56)
Menteri Luar Negeri Sugiono (Sumber: Instagram @sugiono_56)

Menlu Sugiono kecam serangan Israel yang tewaskan dr. Marwan Al-Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, dan sebutnya sebagai kehilangan besar bagi kemanusiaan.

Generasi.co, Jakarta – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menyampaikan kecaman keras atas serangan militer Israel pada Rabu (2/7/2025) yang menewaskan dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan tertulis melalui media sosialnya pada Kamis (3/7), Menlu Sugiono menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya dr. Marwan. Ia menggambarkan peristiwa tragis itu sebagai kehilangan yang besar, tidak hanya bagi Palestina dan Indonesia, tetapi juga bagi komunitas medis dunia.

“Simbol keberanian, kepedulian, dan kemanusiaan di tengah konflik telah pergi,” kata Sugiono.

Pemerintah Indonesia, lanjut Sugiono, mengecam keras tindakan Israel yang menyerang warga sipil dan tenaga medis. Ia menilai serangan tersebut sebagai bentuk pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.

Ia turut menyampaikan, “doa yang tulus, simpati mendalam, dan penghormatan tertinggi” kepada dr. Marwan dan keluarga.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI juga telah menyampaikan pernyataan resmi yang mengutuk keras insiden tersebut. Kemlu menyampaikan apresiasi atas dedikasi dr. Marwan terhadap kemanusiaan dan perjuangan damai untuk Palestina.

“Indonesia mengapresiasi jasa, komitmen, dan perjuangan dr. Marwan bagi kemanusiaan dan bagi perdamaian di Palestina,” tulis Kemlu RI dalam pernyataan tertulisnya.

Kemlu memastikan akan terus memantau perkembangan situasi di Rumah Sakit Indonesia, yang terletak di Gaza utara, menyusul meningkatnya intensitas agresi militer Israel di wilayah tersebut.

Sumber dari kantor berita resmi Palestina, WAFA, melaporkan bahwa dr. Marwan gugur bersama istri dan anaknya akibat serangan udara Israel yang menghantam apartemen tempat tinggal mereka di Gaza barat. Jenazah keluarga itu telah dibawa ke RS Al-Shifa.

Informasi senada juga disampaikan oleh organisasi kemanusiaan MER-C Indonesia, yang mengonfirmasi bahwa dr. Marwan dan keluarganya menjadi korban dalam serangan langsung terhadap rumah mereka. Total, serangan tersebut menewaskan sembilan warga Palestina.

Rumah Sakit Indonesia sendiri telah menjadi sasaran berulang dalam konflik bersenjata di Gaza sejak agresi besar-besaran dimulai pada 7 Oktober 2023. Serangan terbaru yang terjadi pada akhir Mei 2025 menyebabkan kerusakan berat pada fasilitas rumah sakit dan mengganggu layanan medis.

Hingga saat ini, laporan terbaru mencatat lebih dari 56.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah meninggal, dan lebih dari 133.000 lainnya luka-luka akibat serangan Israel di wilayah Gaza.

(BAS/Red)