Tesla Bantah Laporan Pencarian Pengganti Elon Musk sebagai CEO

Foto: Tesla Inc. (Istimewa)
Foto: Tesla Inc. (Istimewa)

Tesla membantah laporan Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa dewan direksi sedang mencari pengganti Elon Musk sebagai CEO. Ketua dewan, Robyn Denholm, menegaskan kepercayaan penuh terhadap kepemimpinan Musk di tengah tantangan perusahaan.

Generasi.co, Jakarta – Tesla Inc. secara tegas membantah laporan yang diterbitkan oleh Wall Street Journal (WSJ) yang menyatakan bahwa dewan direksi perusahaan tengah mencari pengganti Elon Musk sebagai CEO.

Ketua Dewan Tesla, Robyn Denholm, menyatakan bahwa klaim tersebut tidak benar dan menegaskan keyakinannya terhadap kepemimpinan Musk dalam menjalankan strategi pertumbuhan perusahaan ke depan.

Laporan WSJ menyebutkan bahwa dewan direksi Tesla telah menghubungi perusahaan pencari eksekutif pada Maret lalu untuk mencari calon pengganti Musk.

Namun, Denholm membantah keras laporan tersebut melalui akun resmi Tesla, menyatakan bahwa dewan tidak pernah memulai proses pencarian CEO baru dan tetap mendukung penuh kepemimpinan Musk.

Musk sendiri menanggapi laporan tersebut dengan menyebutnya sebagai pelanggaran etika yang serius dan menuduh WSJ menerbitkan artikel yang sengaja palsu.

WSJ merespons dengan menyatakan bahwa mereka telah memberikan kesempatan kepada Tesla untuk memberikan pernyataan sebelum publikasi, namun tidak menerima tanggapan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Tesla menghadapi tantangan signifikan, termasuk penurunan laba sebesar 71% pada kuartal pertama tahun ini dan penurunan harga saham sebesar 45% sebelum sedikit pulih.

Beberapa analis mengaitkan kinerja buruk ini dengan keterlibatan Musk dalam Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang dianggap mengalihkan fokusnya dari Tesla.

Musk telah mengumumkan bahwa ia akan mengurangi keterlibatannya di DOGE dan kembali fokus pada Tesla mulai Mei ini.

Langkah ini disambut baik oleh para pengamat dan investor, yang berharap Musk dapat mengembalikan stabilitas dan pertumbuhan perusahaan.

Sementara itu, Tesla terus menghadapi tekanan dari pasar dan investor, terutama terkait dengan penurunan penjualan kendaraan listrik dan kontroversi seputar produk seperti Cybertruck.

Namun, perusahaan tetap optimis dengan rencana ekspansi ke bidang robotika dan kecerdasan buatan, yang diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan di masa depan.

Dengan bantahan resmi dari dewan direksi dan komitmen Musk untuk kembali fokus pada Tesla, perusahaan berharap dapat mengatasi tantangan saat ini dan melanjutkan misinya dalam memimpin inovasi di industri kendaraan listrik dan teknologi.

(BAS/Red)