Menlu RI Tegaskan Tak Pernah Berunding dengan Israel Soal Relokasi Warga Gaza

Menteri Luar Negeri Sugiono (Sumber: Instagram @sugiono_56)
Menteri Luar Negeri Sugiono (Sumber: Instagram @sugiono_56)

Menlu Sugiono pastikan Indonesia tidak pernah negosiasi dengan Israel terkait relokasi warga Gaza. Pulau Galang dan Aceh dipertimbangkan jadi lokasi pengobatan.

Generasi.co, Jakarta – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono membantah Indonesia terlibat dalam pembicaraan dengan Israel terkait kemungkinan relokasi warga Palestina dari Jalur Gaza. Hal ini disampaikan menyusul laporan media Israel, Channel 12, yang menyebutkan Israel tengah menjajaki kerja sama dengan lima negara, termasuk Indonesia, mengenai penerimaan imigrasi sukarela dari Gaza.

“Kita tidak pernah bernegosiasi (dengan Israel). Enggak tahu, kalau mereka yang melakukannya sama siapa? Tapi kita enggak,” tegas Sugiono kepada awak media usai Sidang Tahunan MPR RI di kompleks parlemen, Jumat (15/8/2025).

Sugiono menekankan langkah Indonesia terhadap warga Gaza murni bersifat kemanusiaan. Pemerintah tengah mempersiapkan fasilitas medis untuk merawat sekitar 2.000 warga Palestina yang terluka akibat agresi Israel.

Beberapa lokasi tengah dikaji sebagai pusat perawatan, antara lain Pulau Galang di Kepulauan Riau dan wilayah Aceh. Pemerintah mempertimbangkan kesiapan infrastruktur sebagai syarat utama.

“Sekarang kita masih tahap awal. Kemarin sudah saya sampaikan juga kita sedang memperhitungkan lokasinya di mana, alternatif-alternatif tempatnya. Banyaklah. Teknis. Di Aceh salah satunya. Beberapa, satunya di Pulau Galang kemarin kan. Terus kita cari yang mungkin infrastrukturnya sudah ada,” jelasnya.

Sugiono juga menjelaskan Presiden Prabowo telah melakukan kunjungan diplomatik ke sejumlah negara di kawasan Teluk (GCC) dalam rangka memperkuat kerja sama kemanusiaan terkait Gaza. Ia menegaskan kembali inisiatif bantuan ini bukan hasil komunikasi dengan pemerintahan Israel.

“Kami akan membantu menyembuhkan warga Gaza yang kemudian, kita lihat dinamikanya sampai saat ini. Jadi, yang ingin saya sampaikan adalah ini upaya kemanusiaan kita. Pak Presiden (Prabowo) sudah berkunjung juga ke beberapa negara GCC,” ungkapnya.

Pemerintah juga telah menyatakan kesediaan untuk merawat hingga seribu korban luka, terutama anak-anak, dari Jalur Gaza. Namun, pelaksanaannya akan sangat bergantung pada persetujuan dari semua pihak yang terkait, termasuk negara-negara tetangga Gaza seperti Mesir dan Yordania, serta Otoritas Palestina.

“Jadi waktu itu kita bersedia untuk merawat sampai seribu anak-anak ataupun korban terluka yang membutuhkan perawatan medis. Tentu saja dengan satu persetujuan dari seluruh pihak terkait di sana,” ujar Sugiono di Gedung Kemlu, Kamis (7/8).

Pulau Galang Jadi Lokasi Utama, Tapi Bukan Bentuk Evakuasi Permanen

Rencana pemanfaatan Pulau Galang sebagai pusat pengobatan disampaikan sebelumnya oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam konferensi pers di Istana. Ia menegaskan para korban dari Gaza yang dibawa ke Indonesia hanya akan berada sementara untuk proses medis.

“Selesai pengobatan akan kembali lagi ke Gaza,” tegas Hasan.

Ia juga menyebut Prabowo telah menginstruksikan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan untuk menyiapkan skema dan mekanisme teknis terkait pemindahan sementara warga Gaza yang terluka ke fasilitas yang disiapkan di Indonesia.

(BAS/Red)