Muzani Minta TNI AD Adaptif Hadapi Spektrum Operasi Modern dan Kompleks

Ketua MPR RI Ahmad Muzani berkunjung ke Makodiklat TNI AD (Sumber: Instagram @ahmadmuzani2)
Ketua MPR RI Ahmad Muzani berkunjung ke Makodiklat TNI AD (Sumber: Instagram @ahmadmuzani2)

Ahmad Muzani dorong TNI AD adaptif hadapi operasi modern, cyber warfare & AI dalam kunjungan ke Kodiklat TNI AD Bandung.

Generasi.co, Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama para pimpinan Komisi I DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Markas Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD), Rabu siang (27/8/2025).

Dalam kunjungan yang berlangsung di Kota Bandung, Jawa Barat, rombongan legislatif ini melakukan diskusi mendalam mengenai tema ‘Profesionalisme Prajurit TNI AD dalam Menghadapi Spektrum Operasi Modern dan Kompleks’.

Muzani menekankan pentingnya kesiapan dan adaptabilitas prajurit TNI AD terhadap perubahan zaman, khususnya dalam menghadapi ancaman modern yang semakin tidak konvensional.

“Dalam konteks modernitas dan kompleksitas operasi, prajurit TNI AD dituntut adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi, cyber warfare, artificial intelligence, hingga penggunaan sistem senjata canggih,” jelas Muzani melalui unggahan di akun Instagramnya @ahmadmuzani2, dikutip pada Kamis (28/8).

Menurut Muzani, untuk menciptakan prajurit yang profesional dan unggul, diperlukan strategi jangka panjang melalui peningkatan kualitas pendidikan, latihan tempur berstandar internasional, penguasaan teknologi militer mutakhir, serta pembinaan karakter yang kuat.

“Itu semua adalah langkah strategis agar TNI AD siap menjalankan operasi di berbagai spektrum, baik di medan tempur fisik maupun virtual,” tambahnya.

Dalam diskusi bersama para perwira tinggi Kodiklat, pimpinan Komisi I DPR RI menyampaikan komitmen untuk terus mendukung kebijakan pertahanan, khususnya dalam hal modernisasi alutsista, pengembangan sumber daya manusia TNI, serta penguatan doktrin pertahanan yang relevan dengan tantangan global.

Kunjungan ini juga menjadi bagian dari fungsi pengawasan parlemen terhadap pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kekuatan TNI, seiring dengan visi pemerintah untuk mewujudkan militer Indonesia yang kuat, modern, dan disegani di kawasan.

(BAS/Red)