Prabowo Wajibkan Sekolah Ajarkan Bahasa Asing, Termasuk Inggris dan Arab

Presiden Prabowo Subianto/IG

Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar pengajaran bahasa asing menjadi mata pelajaran wajib di seluruh sekolah di Indonesia. Kebijakan tersebut disampaikan dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Menteri Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, Presiden meminta agar selain bahasa Indonesia, sejumlah bahasa asing seperti Inggris dan Arab diterapkan sebagai bagian dari kurikulum wajib di sekolah-sekolah.

“Termasuk, Pak Presiden minta supaya selain bahasa Indonesia, bahasa asing — Inggris, Arab — menjadi salah satu kewajiban bagi sekolah-sekolah untuk menerapkan,” ujar Muhaimin usai rapat di Istana Kepresidenan, Rabu (5/11).

Bahasa Portugis Juga Akan Dipertimbangkan

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menambahkan bahwa pemerintah juga tengah mempertimbangkan pengajaran bahasa Portugis di sekolah.

“Ya, itu nanti kita tindak lanjuti di Kemendikdasmen,” kata Pratikno kepada wartawan.

Kebijakan ini disebut akan dibahas lebih lanjut oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen) untuk penyesuaian kurikulum dan implementasi di satuan pendidikan.

Dorong Penguatan Vokasi dan Keterampilan Kerja

Selain bahasa asing, Presiden Prabowo juga mengarahkan pemerintah untuk memperluas pelatihan vokasi agar lulusan SMA dan SMK lebih cepat terserap di dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri.

Muhaimin mengatakan, pelatihan ini akan melibatkan balai-balai latihan kerja (BLK) milik pemerintah dan sektor swasta agar sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

“Akan diperbanyak pelatihan-pelatihan vokasi untuk mendorong para alumni SMA dan SMK bisa lebih cepat terserap di dunia kerja,” ujarnya.

Prabowo juga memerintahkan revitalisasi sekolah vokasi, termasuk pembaruan kurikulum dan sistem pengelolaan agar lebih berorientasi pada persiapan tenaga kerja masa depan.

“Perintah Presiden untuk melakukan revitalisasi sekolah vokasi, di mana kurikulum pendidikan dan pengelolaan pendidikan berorientasi pada serapan lapangan kerja,” kata Muhaimin menegaskan.

Investasi Pendidikan untuk Daya Saing Global

Kebijakan ini menjadi bagian dari agenda pembangunan sumber daya manusia (SDM) pemerintahan Prabowo–Gibran. Pemerintah menilai kemampuan bahasa asing dan keterampilan teknis menjadi kunci daya saing Indonesia di pasar global, sekaligus bagian dari strategi jangka panjang untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.