Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati sedang menelusuri laporan suara dentuman keras yang disertai kemunculan bola api terang di langit Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada akhir pekan lalu—peristiwa yang terekam dalam beberapa video viral dan membuat heboh warga. Kejadian dilaporkan terjadi sekitar pukul 19.00 WIB dan paling banyak terlihat di wilayah timur Cirebon, khususnya kawasan Lemahabang.
Menurut Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, pihaknya masih mengumpulkan data awal untuk memastikan penyebab fenomena tersebut. Hingga kini BMKG belum menemukan indikasi aktivitas cuaca ekstrem atau getaran seismik yang signifikan pada waktu kejadian.
Pemeriksaan awal citra satelit dan data pengamatan menunjukkan kondisi cuaca tercatat cerah berawan; tidak ada indikasi awan konvektif yang biasanya terkait sambaran petir. “Berdasarkan citra satelit, tidak ada indikasi awan konvektif di sekitar wilayah Cirebon saat kejadian,” kata Fuad. BMKG juga melaporkan tidak terdeteksi getaran gempa bermakna pada waktu yang sama.
Beberapa saksi merekam cahaya terang melintas cepat di langit menuju barat daya sebelum menghilang, dan ada pula rekaman yang memperlihatkan kobaran api dekat Tol Ciperna. Laporan juga menyebut dentuman terdengar hingga wilayah Cirebon Kota dan Kuningan, namun kebenaran semua klaim itu masih diverifikasi.
Fuad menegaskan bahwa fenomena yang berhubungan dengan meteor atau benda antariksa bukan berada dalam kewenangan BMKG, melainkan lembaga yang membidangi antariksa seperti BRIN, sehingga penentuan apakah objek tersebut merupakan meteor akan ditangani oleh pihak terkait.
BMKG Kertajati menyatakan terus memantau perkembangan informasi dari berbagai sumber, termasuk laporan masyarakat dan data tambahan, dan akan mengumumkan temuan lebih lanjut setelah hasil analisis diverifikasi.