Eddy Soeparno kunjungi Wisma MPR RI Bandung yang rusak akibat demo. Ia serukan demonstrasi damai tanpa merusak fasilitas umum dan cagar budaya.
Generasi.co, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno meninjau langsung kondisi Wisma MPR RI di Kota Bandung, yang rusak akibat aksi unjuk rasa dan kerusuhan pada 29 Agustus 2025 lalu. Ia juga menyempatkan diri berinteraksi dengan para pekerja, termasuk petugas kebersihan dan keamanan, yang turut terdampak insiden tersebut.
Wisma MPR RI yang sebelumnya merupakan eks Kantor Wakil Gubernur Jawa Barat, diketahui telah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya Kota Bandung karena nilai historisnya yang tinggi.
Eddy menyayangkan demonstrasi yang semestinya menjadi ruang untuk menyampaikan aspirasi justru berubah menjadi aksi anarkis yang merusak fasilitas publik dan situs bersejarah.
“Cukup kejadian ini menjadi yang terakhir. Pada akhirnya yang dirugikan masyarakat juga dan tidak ada sama sekali yang diuntungkan,” ujar Eddy dalam keterangan tertulis, Jumat (5/9/2025).
Imbauan untuk Menjaga Fasilitas Publik
Lebih lanjut, Eddy mengimbau agar masyarakat, khususnya peserta aksi demonstrasi, tidak melibatkan kekerasan atau perusakan dalam menyampaikan pendapat. Ia mencontohkan kerusakan fasilitas transportasi umum yang pernah terjadi, seperti stasiun MRT dan halte TransJakarta.
“Ketika stasiun MRT dirusak, halte Transjakarta dibakar, maka pengguna kesulitan untuk menggunakan transportasi publik yang mereka gunakan sehari-hari. Demonstrasi dipersilakan, aspirasi silakan disampaikan, tapi jangan merusak fasilitas umum,” tegasnya.
Dukung Aksi Damai dan Kampanye Positif
Dalam kesempatan tersebut, Eddy menyatakan dukungannya terhadap kampanye damai yang digaungkan oleh para influencer di media sosial, seperti ajakan ‘Saling Jaga, Saling Bantu’ yang mengedepankan aksi tanpa kekerasan.
“Kita jaga sesama, jaga juga fasilitas umum yang dipakai bersama. Demonstrasi, menyampaikan aspirasi silakan, tapi tanpa kekerasan dan tanpa perusakan fasilitas umum,” pungkasnya.
Dengan pesan ini, Eddy berharap agar seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, dapat menjalankan hak berpendapat secara bijak tanpa merugikan kepentingan umum dan merusak warisan bangsa.