Ahmad Muzani Minta Investigasi Kecelakaan Bus Jemaah Umrah di Arab Saudi

Foto: Ketua MPR RI Ahmad Muzani menghadiri Konferensi Pendidikan yang digelar oleh yayasan Darul Hikam di Bandung, Jumat (29/11/2024). (Istimewa)
Foto: Ketua MPR RI Ahmad Muzani menghadiri Konferensi Pendidikan yang digelar oleh yayasan Darul Hikam di Bandung, Jumat (29/11/2024). (Istimewa)

Generasi.co, Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Muzani meminta dilakukannya investigasi menyeluruh terhadap kecelakaan bus jemaah umrah di Wadi Qudeid, Arab Saudi.

Kecelakaan yang terjadi pada Kamis (20/3/2025) tersebut menyebabkan 6 warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia, termasuk dua jemaah asal Bojonegoro, Jawa Timur.

“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Ini peristiwa yang sangat menyedihkan, terutama karena mereka sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci,” kata Muzani dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).

Muzani menyesalkan terjadinya kecelakaan tersebut dan menyoroti standar keselamatan transportasi jemaah umrah.

Menurutnya, kendaraan yang digunakan untuk mengangkut jemaah seharusnya memiliki standar keselamatan tinggi.

“Seharusnya, standar bus yang digunakan untuk jemaah umrah sangat ketat, mengingat mereka menempuh perjalanan jauh dari Makkah ke Madinah atau sebaliknya.”

“Oleh karena itu, perlu dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini,” tegasnya.

Investigasi ini, kata Muzani, harus mencakup berbagai aspek, termasuk kemungkinan kelalaian pengemudi hingga kondisi kendaraan yang digunakan.

“Apakah ada kelalaian dari pengemudi? Apakah standar keselamatan bus tidak terpenuhi? Atau ada penyebab lain yang membuat kecelakaan ini terjadi? Semua itu harus diungkap agar ada kejelasan, terutama bagi keluarga korban,” jelasnya.

Evakuasi dan Perawatan Korban Selamat

Ahmad Muzani juga berharap para korban selamat dapat segera mendapatkan perawatan medis yang layak di Arab Saudi.

Ia meminta pihak terkait untuk memastikan evakuasi korban berjalan lancar.

“Saya berharap jemaah yang selamat bisa segera dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis terbaik di Arab Saudi. Semoga mereka segera pulih dan bisa kembali ke keluarga masing-masing dalam keadaan sehat dan tabah,” tambahnya.

Ia juga mengajak keluarga korban untuk bersabar menghadapi musibah ini dan berharap pemerintah Indonesia bersama otoritas Arab Saudi dapat memberikan pendampingan dan bantuan yang dibutuhkan.

Kronologi Kecelakaan Bus Jemaah Umrah

Diketahui, kecelakaan terjadi pada Kamis (20/3/2025) sekitar pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB di jalur Madinah-Mecca Road, tepatnya di Wadi Qudeid.

Bus yang mengangkut puluhan jemaah umrah dari Indonesia mengalami insiden fatal, menyebabkan 6 jemaah meninggal dunia, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Hingga saat ini, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mengurus jenazah korban serta membantu korban selamat.

Ahmad Muzani juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap keamanan transportasi jemaah umrah dan haji.

“Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Keselamatan jemaah harus menjadi prioritas utama, baik untuk perjalanan umrah maupun haji.”

“Oleh karena itu, saya berharap ada langkah konkret dari pemerintah Indonesia dan Arab Saudi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.

Menurutnya, perlu ada regulasi yang lebih ketat terkait kendaraan yang digunakan oleh penyelenggara haji dan umrah, termasuk pemeriksaan berkala terhadap armada yang digunakan untuk mengangkut jemaah.

“Jemaah umrah dan haji harus merasa aman dalam perjalanan ibadah mereka. Maka dari itu, penting bagi semua pihak, termasuk otoritas Arab Saudi, untuk meningkatkan standar keamanan kendaraan dan pengawasan terhadap operasional transportasi jemaah,” pungkasnya.

(BAS/Red)