Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa partainya belum menyiapkan posisi khusus untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Generasi.co, Jakarta – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa partainya saat ini belum menyiapkan posisi untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan ini disampaikan Dasco menanggapi spekulasi yang beredar tentang kemungkinan Jokowi bergabung dengan Gerindra setelah masa jabatannya sebagai presiden selesai.
“Kami belum menyiapkan posisi untuk Pak Jokowi di partai. Tapi tentu saja, sebagai partai terbuka, kami selalu mendukung tokoh-tokoh bangsa yang ingin memberikan kontribusi,” kata Dasco saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/12/2024).
Meskipun belum ada rencana konkret, Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa Gerindra adalah partai yang inklusif dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai tokoh nasional.
“Kami melihat Pak Jokowi sebagai tokoh bangsa yang telah memberikan banyak kontribusi bagi negara ini. Jika di masa depan beliau ingin berkolaborasi, tentu kami akan menyambut dengan tangan terbuka,” jelasnya.
Namun, Dasco menekankan bahwa sejauh ini tidak ada pembicaraan formal di internal partai soal kemungkinan Jokowi menempati posisi tertentu di Partai Gerindra.
Hubungan antara Joko Widodo dan Partai Gerindra, khususnya dengan Prabowo Subianto, telah menunjukkan dinamika yang positif dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah Prabowo bergabung dalam kabinet Jokowi sebagai Menteri Pertahanan pada 2019, hubungan antara keduanya semakin harmonis.
Kerja sama antara Jokowi dan Prabowo telah mencerminkan rekonsiliasi politik yang bertujuan menjaga stabilitas nasional.
Hal ini membuka peluang kolaborasi di masa depan, meskipun belum ada keputusan formal terkait peran Jokowi di Gerindra.
Spekulasi tentang kemungkinan Jokowi bergabung dengan Partai Gerindra mencuat setelah beberapa kali pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto, baik dalam kapasitas formal maupun informal.
Dalam beberapa kesempatan, Prabowo bahkan menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang berjasa besar bagi Indonesia.
Namun, belum ada pernyataan resmi dari Jokowi terkait rencananya setelah purna tugas sebagai presiden.
Banyak pihak menduga bahwa Jokowi akan tetap aktif berkontribusi dalam dunia politik, meski mungkin tidak terafiliasi dengan partai tertentu.
Sebagai presiden dua periode, Jokowi dikenal dengan kebijakan pro-rakyatnya, seperti pembangunan infrastruktur, penguatan UMKM, serta fokus pada pemerataan ekonomi.
Kontribusi besar tersebut menjadikannya salah satu tokoh bangsa yang dihormati oleh berbagai kalangan.
Gerindra, melalui Sufmi Dasco Ahmad, mengakui peran Jokowi yang signifikan dalam membangun bangsa.
Partai ini tetap terbuka untuk membangun sinergi dengan Jokowi jika ada kesempatan di masa depan.
“Kami menghormati Pak Jokowi sebagai seorang negarawan. Apapun pilihan beliau nanti, kami yakin itu adalah untuk kebaikan bangsa,” kata Dasco.
Partai Gerindra menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada posisi yang disiapkan untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Namun, sebagai partai yang terbuka, Gerindra tetap mengapresiasi dan menghormati kontribusi besar Jokowi bagi Indonesia.
Hubungan baik antara Gerindra dan Jokowi mencerminkan dinamika politik yang semakin matang.
Dimana kolaborasi lintas partai dan tokoh bangsa menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan kemajuan nasional.
(BAS/Red)