Militer Israel menyerang fasilitas militer di Tartus, Suriah, yang menyebabkan ledakan besar.
Generasi.co, Jakarta – Militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke lokasi militer di Tartus, Suriah, pada Senin (3/3/2025) waktu setempat.
Serangan Militer Israel ini menyebabkan ledakan besar di wilayah itu dan memicu kecaman dari berbagai pihak.
Menurut laporan AFP, serangan itu menargetkan sebuah fasilitas militer di daerah Qardaha, barat laut Suriah, yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan senjata oleh rezim Suriah.
Militer Israel menyebut serangan ini dilakukan karena perkembangan terbaru di wilayah tersebut, meskipun mereka tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan spesifik di balik serangan itu.
Sementara itu, kantor berita Suriah, SANA, melaporkan bahwa serangan udara Israel tersebut terjadi di sekitar kota Tartus.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai jumlah korban jiwa akibat serangan tersebut.
Tim pertahanan sipil dan unit khusus Suriah masih bekerja untuk mengidentifikasi lokasi yang menjadi target dan menilai dampak dari serangan ini.
Israel Intensifkan Serangan ke Suriah
Serangan ke Tartus bukanlah kejadian pertama.
Dalam beberapa waktu terakhir, militer Israel semakin gencar menyerang wilayah Suriah.
Serangan dilakukan dengan alasan menargetkan fasilitas militer yang digunakan menyimpan dan mendistribusikan senjata.
Menurut laporan dari Reuters dan Al Arabiya, pesawat tempur Israel juga menyerang kota Kisweh, yang berjarak 19 kilometer dari Damaskus, ibu kota Suriah, pada Selasa (25/2/2025) tengah malam.
Sumber keamanan Suriah menyatakan sebuah situs militer di Kisweh menjadi sasaran serangan Israel, tetapi hingga kini belum ada laporan lebih lanjut soal jumlah korban jiwa maupun tingkat kerusakan akibat serangan tersebut.
Pemerintah Israel sendiri tidak memberikan pernyataan resmi mengenai alasan spesifik di balik serangan ini.
Akan tetapi Israel sering mengklaim mereka menyerang fasilitas militer untuk mencegah pergerakan senjata ke kelompok Hizbullah di Lebanon.
Ketegangan Meningkat di Timur Tengah
Serangan Israel ke Suriah terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, terutama setelah serangan udara yang semakin sering terjadi di berbagai wilayah Suriah, termasuk di dekat Damaskus dan perbatasan dengan Lebanon.
Pemerintah Suriah mengecam keras serangan ini dan menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan yang dilakukan secara terang-terangan.
Hingga kini, belum ada respons dari negara-negara lain terkait serangan ini, tetapi serangan udara Israel ke Suriah sering kali mendapat kecaman dari Iran, Rusia, dan beberapa negara Arab lainnya.
Beberapa analis politik Timur Tengah menilai serangan ini merupakan bagian dari strategi Israel untuk melemahkan pengaruh Iran dan kelompok-kelompok proksi di wilayah tersebut.
Mengingat Suriah sering dituduh sebagai jalur distribusi senjata bagi milisi pro-Iran, termasuk Hizbullah di Lebanon.
Dampak Serangan bagi Wilayah Sekitar
Serangan yang terus berlanjut ini meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih besar di Timur Tengah.
Jika serangan Israel ke fasilitas militer Suriah terus berlanjut, ada kemungkinan Suriah atau sekutunya, seperti Iran dan kelompok Hizbullah, akan memberikan respons yang lebih agresif, yang berpotensi memperburuk situasi keamanan di kawasan.
Selain itu, dampak serangan juga bisa dirasakan oleh warga sipil di sekitar lokasi yang terkena serangan udara.
Ketegangan antara Israel dan Suriah telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan serangan udara semacam ini berisiko memperburuk kondisi kemanusiaan di Suriah yang sudah terdampak perang selama lebih dari satu dekade.
Serangan udara Israel terhadap fasilitas militer di Tartus dan Kisweh, Suriah, kembali menambah daftar panjang konflik di Timur Tengah.
Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan lokasi penyimpanan senjata untuk mencegah penyebaran ke kelompok militan, tetapi pihak Suriah mengecam tindakan ini sebagai pelanggaran kedaulatan yang tidak dapat diterima.
Dengan meningkatnya intensitas serangan, ketegangan di Timur Tengah semakin memanas, dan potensi eskalasi konflik tetap menjadi perhatian utama komunitas internasional.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari negara-negara lain terkait insiden terbaru ini, tetapi banyak pihak yang khawatir bahwa konflik antara Israel dan Suriah bisa meluas ke negara-negara lain di kawasan.
(BAS/Red)