Militer Israel melancarkan operasi di Jenin, Tepi Barat, yang menewaskan 10 orang meski gencatan senjata berlaku di Gaza.
Generasi.co, Jakarta – Militer Israel kembali melancarkan operasi besar-besaran di Jenin, Tepi Barat, Selasa (21/1/2025), meskipun gencatan senjata sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Operasi yang diberi nama “Iron Wall” ini menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai sejumlah lainnya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan operasi tersebut bertujuan untuk “memberantas terorisme” di wilayah itu.
Kronologi Operasi “Iron Wall”
Menurut pernyataan gabungan dari militer Israel, badan keamanan Shin Bet, dan Polisi Perbatasan Israel, operasi ini difokuskan pada wilayah Jenin, yang dikenal sebagai salah satu pusat militansi Palestina.
Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub, menggambarkan situasi tersebut sebagai “invasi terhadap kamp pengungsi.”
Helikopter tempur Apache dan kendaraan militer Israel dikerahkan untuk mendukung operasi tersebut.
Sementara itu, juru bicara pasukan keamanan Palestina, Anwar Rajab, menyebut pasukan Israel menembaki warga sipil dan personel keamanan, menyebabkan beberapa orang terluka, termasuk satu dalam kondisi kritis.
Tanggapan Palestina terhadap Operasi Israel
Kementerian Kesehatan Palestina, yang berkantor di Ramallah, melaporkan operasi ini menewaskan sedikitnya 10 orang.
Selain itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengungkap mereka menghadapi hambatan saat mencoba memberikan bantuan medis kepada korban yang terluka.
“Mereka menghalangi akses kami ke area yang terdampak,” ujar perwakilan Bulan Sabit Merah Palestina.
Netanyahu: Strategi untuk Melawan Iran
Dalam pernyataannya, Netanyahu menyebut operasi ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk melawan pengaruh Iran di kawasan.
Ia menuduh Iran mengirim senjata dan uang kepada kelompok-kelompok bersenjata di Gaza, Lebanon, Suriah, Yaman, dan Tepi Barat.
“Operasi ini adalah upaya kami untuk menghentikan pengaruh Iran di mana pun mereka mencoba menyebarkan senjata dan teror,” ujar Netanyahu.
Jenin: Markas Militansi Palestina
Jenin, yang menjadi lokasi kamp pengungsi Palestina, telah lama dikenal sebagai salah satu pusat militansi.
Pasukan Israel sering kali melancarkan penyerbuan ke wilayah ini untuk menargetkan kelompok-kelompok bersenjata.
Dalam beberapa bulan terakhir, intensitas operasi Israel di Jenin semakin meningkat, memicu kritik dari berbagai pihak.
Dampak Operasi terhadap Gencatan Senjata di Gaza
Operasi militer di Jenin ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku di Jalur Gaza.
Namun, tindakan Israel di Tepi Barat ini dikhawatirkan dapat memicu eskalasi baru di kawasan tersebut.
Operasi militer Israel di Jenin menambah ketegangan dalam konflik Israel-Palestina.
Meskipun gencatan senjata berlaku di Gaza, tindakan Israel di Tepi Barat menunjukkan dinamika yang kompleks dalam konflik ini.
Dengan meningkatnya korban jiwa dan eskalasi militer, perdamaian di kawasan tersebut masih jauh dari kenyataan.
(BAS/Red)