Warga Macon Georgia Sambut Tahun Baru 2025 dengan Meledakkan Hotel Kosong Berlantai 16

Foto Ilustrasi: Sebuah hotel kosong 16 lantai di Macon, Georgia, akan diledakkan untuk menyambut tahun baru 2025. (POOL PHOTO/MAHMUD HAMS via AP)
Foto Ilustrasi: Sebuah hotel kosong 16 lantai di Macon, Georgia, akan diledakkan untuk menyambut tahun baru 2025. (POOL PHOTO/MAHMUD HAMS via AP)

Sebuah hotel kosong 16 lantai di Macon, Georgia, akan diledakkan untuk menyambut tahun baru 2025.

Generasi.co, Jakarta – Tahun baru 2025 akan disambut dengan cara yang unik di Macon-Bibb County, Georgia, Amerika Serikat.

Sebuah hotel kosong setinggi 16 lantai akan diledakkan pada malam tahun baru, menciptakan momen spektakuler sekaligus menandai awal Tahun Baru 2025.

Keputusan ini diambil setelah Komisi Macon-Bibb County menyetujui rencana tersebut pada November lalu.

Pemerintah daerah telah menginvestasikan dana hingga USD 4,5 juta (sekitar Rp71,5 miliar) untuk membeli properti ini, yang kemudian akan dirobohkan dengan biaya tambahan mencapai USD 2,6 juta (Rp41,3 miliar).

“Kami membeli properti ini untuk meledakkannya,” ujar Wali Kota Macon, Lester Miller, kepada WMAZ-TV, menegaskan komitmen pemerintah untuk memanfaatkan lahan tersebut demi pembangunan masa depan, dikutip Generasi.co, Senin (09/12/2024).

Sejarah Hotel: Dari Kemegahan hingga Keruntuhan

Hotel yang berlokasi di tepi utara pusat kota Macon ini pertama kali dibuka pada tahun 1970.

Dirancang oleh arsitek terkenal Morris Lapidus, hotel ini menjadi simbol kemewahan pada masanya, bahkan pernah menerima tamu terkenal seperti Elvis Presley.

Namun, perjalanan hotel ini tidak mulus.

Pada tahun 1991, hotel disita oleh Departemen Perbankan New York karena terkait dengan skema penipuan dan pencucian uang yang melibatkan Bank of Credit and Commerce International (BCCI).

Bank tersebut diketahui mendukung berbagai aktivitas ilegal, termasuk menyembunyikan keuntungan minyak Irak dan transaksi senjata rahasia dengan Iran.

Terakhir beroperasi sebagai Ramada Plaza, hotel ini resmi tutup pada tahun 2017 dan sejak itu dibiarkan kosong.

Meski bangunan ini memiliki nilai arsitektur, Wali Kota Miller menegaskan bahwa struktur bangunan sudah tidak layak dan tidak dapat direnovasi.

“Kami akan menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih baik,” kata Miller.

Proses Pembongkaran

Proses pembongkaran hotel ini tidak hanya melibatkan perencanaan teknis, tetapi juga dialog dengan masyarakat setempat.

Salah satu kekhawatiran datang dari jemaat Gereja Christ Episcopal, yang berjarak kurang dari dua blok dari lokasi hotel.

Russ Henry, anggota vestry yang mengawasi gereja, menyatakan kekhawatirannya atas dampak ledakan terhadap bangunan gereja bersejarah yang dibangun pada tahun 1851.

Gereja ini juga memiliki jendela kaca patri yang bernilai tinggi dan sedang bersiap merayakan hari jadinya yang ke-200.

“Kami tidak menentang pembongkaran ini, tetapi kami meminta pemerintah untuk melakukannya dengan hati-hati,” ujar Henry.

Menanggapi kekhawatiran ini, Miller memastikan bahwa pemerintah akan berdiskusi dengan pemilik properti di sekitar lokasi untuk meminimalkan risiko.

Meski pembongkaran ini direncanakan dengan matang, hingga saat ini pemerintah belum memutuskan penggunaan lahan setelah hotel diratakan.

Miller berharap lahan ini bisa menjadi bagian dari proyek revitalisasi tepi Sungai Ocmulgee yang lebih besar, mempercantik wajah kota Macon.

Proyek seperti ini dianggap penting untuk menghidupkan kembali pusat kota, menarik investasi, dan meningkatkan kualitas hidup warga setempat.

“Bangunan pengganti yang akan kami hadirkan di lokasi ini akan 100 kali lebih baik dari apa yang ada sekarang,” tegas Miller.

Dinamika Sosial dan Ekonomi di Balik Pembongkaran

Pembongkaran hotel ini tidak hanya berdampak pada lanskap fisik kota, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang luas.

  1. Revitalisasi Kota:
    Proyek ini diharapkan membuka peluang investasi baru di Macon, mengubah area bekas hotel menjadi pusat kegiatan ekonomi atau ruang publik.
  2. Peningkatan Nilai Properti:
    Bangunan pengganti yang direncanakan akan meningkatkan daya tarik kawasan tersebut, berdampak pada kenaikan nilai properti di sekitarnya.
  3. Keprihatinan Masyarakat:
    Meski pembongkaran ini dianggap sebagai langkah positif, beberapa pihak mengkhawatirkan dampak lingkungan dan risiko terhadap bangunan bersejarah di sekitarnya.

Perspektif Arsitektur: Warisan Morris Lapidus

Sebagai karya arsitek ternama Morris Lapidus, yang terkenal dengan desain hotel-hotel di Miami Beach seperti Fontainebleau, bangunan ini memiliki nilai sejarah dalam dunia arsitektur.

Namun, keberadaannya yang sudah tidak kokoh membuatnya tidak bisa dipertahankan.

Keputusan untuk merobohkan hotel ini menimbulkan dilema antara pelestarian sejarah dan kebutuhan pembangunan modern.

Pembongkaran hotel 16 lantai di Macon, Georgia, adalah langkah besar menuju pembaruan kota.

Meski bangunan ini memiliki sejarah panjang dan nilai arsitektural, kondisi strukturnya yang tidak layak menjadikannya lebih baik dirobohkan.

Rencana ini diharapkan membuka jalan bagi revitalisasi kawasan tepi sungai, menarik investasi, dan meningkatkan kualitas hidup warga.

Dengan perencanaan yang hati-hati, dampak negatif terhadap masyarakat dan bangunan sekitar dapat diminimalkan.

Sehingga langkah ini benar-benar menjadi awal baru di tahun 2025 bagi kota Macon.

(BAS/Red)