Ketua MPR Ahmad Muzani menegaskan pimpinan Danantara harus amanah dan jujur, mengingat besarnya aset yang dikelola. Presiden Prabowo Subianto menunjuk Rosan Roeslani sebagai CEO Danantara, dengan Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas.
Generasi.co, Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menegaskan, pimpinan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) haruslah individu yang jujur, amanah, dan terpercaya.
Dengan besarnya dana yang akan dikelola oleh lembaga ini, integritas pemimpin Danantara jadi faktor kunci dalam memastikan transparansi dan efektivitas investasi nasional.
“Kami berharap siapa pun yang diberi amanah untuk mengelola dana ini adalah orang yang amanah, terpercaya, dan memiliki kejujuran yang tinggi,” ujar Ahmad Muzani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (24/2/2025).
Sebagai badan pengelola investasi strategis yang baru diresmikan, Danantara memiliki peran penting dalam konsolidasi dan optimalisasi aset negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Danantara Kelola Aset Senilai Rp 14.724 Triliun
Dalam upayanya untuk mempercepat pembangunan ekonomi, Danantara menargetkan pengelolaan aset lebih dari US$ 900 miliar atau setara dengan Rp 14.724 triliun.
Pada tahap awal, badan ini akan mulai mengelola investasi senilai US$ 20 miliar (Rp 325,8 triliun) yang akan dialokasikan ke berbagai proyek strategis, terutama di sektor hilirisasi dan keberlanjutan.
“Danantara bukan hanya sekadar lembaga investasi, tetapi juga alat negara yang digunakan untuk menciptakan kemakmuran sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia,” tambah Muzani.
Dengan jumlah aset yang begitu besar, pengelolaan Danantara harus dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas, memastikan setiap investasi benar-benar memberikan dampak positif bagi pembangunan nasional.
Masyarakat Diminta Ikut Mengawasi
Selain pengawasan internal yang dilakukan oleh Dewan Pengawas dan auditor independen, Muzani menekankan bahwa masyarakat juga memiliki peran dalam mengawasi jalannya Danantara.
“Pengawasan sudah memiliki struktur dan orang-orang yang diberi kewenangan untuk mengawasi. Namun, pengawasan yang lebih penting adalah yang dilakukan oleh kita semua. Rakyat dan bangsa Indonesia akan terus mengawasi jalannya lembaga ini,” tegasnya.
Pernyataan ini menegaskan pentingnya partisipasi publik dalam memastikan bahwa kebijakan dan investasi yang dilakukan Danantara tetap berada dalam koridor kepentingan nasional.
Danantara sebagai Terobosan Transformasi Ekonomi Nasional
Ahmad Muzani juga mengapresiasi peluncuran Danantara sebagai langkah transformatif yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia optimistis bahwa badan investasi ini akan menjadi pilar penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sebagai lembaga investasi yang bertugas mengelola aset negara, Danantara diharapkan dapat berperan dalam:
- Mendorong industrialisasi dan hilirisasi sumber daya alam
- Mengakselerasi proyek energi hijau dan keberlanjutan
- Memperkuat sektor strategis seperti infrastruktur dan telekomunikasi
- Menarik lebih banyak investasi asing ke Indonesia
“Jika dikelola dengan serius dan amanah, Danantara bisa menjadi lembaga yang mempercepat kemajuan negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tutur Muzani.
Susunan Pimpinan Danantara
Dalam peresmian Danantara, Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Rosan Roeslani sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Selain itu, dua tokoh lainnya juga ditunjuk untuk mengisi posisi strategis dalam struktur organisasi Danantara, yaitu:
- Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO)
- Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO)
Sementara itu, untuk memastikan pengawasan yang ketat, Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas, didampingi oleh Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.
Dengan kepemimpinan yang berasal dari kalangan profesional dan berpengalaman, diharapkan Danantara dapat menjalankan fungsinya secara optimal dan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional.
Peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara merupakan langkah besar dalam strategi pembangunan ekonomi Indonesia.
Dengan pengelolaan aset yang mencapai Rp 14.724 triliun, badan ini diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan berbagai sektor strategis.
Ketua MPR Ahmad Muzani menegaskan, pemimpin Danantara harus amanah dan jujur, serta mendorong pengawasan publik agar lembaga ini tetap transparan dan bertanggung jawab.
Dengan susunan kepemimpinan yang telah diumumkan, masyarakat kini menantikan langkah konkret Danantara dalam mendukung hilirisasi, keberlanjutan, serta kemakmuran ekonomi nasional.
(BAS/Red)