Lestari Moerdijat menekankan pentingnya optimalisasi dana abadi pendidikan dan anggaran pendidikan APBN 2025 demi meningkatkan kualitas pendidikan yang merata dan berkeadilan di Indonesia.
Generasi.co, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menyoroti pentingnya optimalisasi pemanfaatan dana abadi pendidikan untuk mendukung terciptanya pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan di seluruh Indonesia.
Hal ini disampaikan Lestari Moerdijat dalam keterangannya pada Minggu (19/1/2025).
Pentingnya Dana Abadi Pendidikan
Lestari, yang akrab disapa Rerie, mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengelola dana abadi pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Menurutnya, optimalisasi dana abadi pendidikan dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi seluruh anak bangsa.
“Saya berharap optimalisasi pemanfaatan dana abadi pendidikan yang sedang dilakukan pemerintah dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan bagi setiap anak bangsa,” ujar Rerie.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, dana abadi pendidikan hingga akhir 2024 telah mencapai Rp140 triliun.
Dana tersebut merupakan salah satu instrumen penting dalam mendukung pembiayaan pendidikan jangka panjang di Indonesia.
Evaluasi Alokasi Anggaran Pendidikan
Selain dana abadi pendidikan, Rerie juga menyoroti alokasi anggaran pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang mencapai Rp724,26 triliun.
Anggaran ini tersebar di berbagai kementerian dan lembaga, termasuk di luar sektor pendidikan.
Ia mendorong pemerintah untuk secara berkala mengevaluasi efektivitas pemanfaatan anggaran pendidikan, terutama yang dikelola oleh kementerian dan lembaga non-pendidikan.
“Pemanfaatan anggaran pendidikan di luar sektor pendidikan perlu dievaluasi secara periodik untuk memastikan efektivitasnya dalam menyediakan layanan pendidikan yang merata bagi masyarakat,” tegas Rerie.
Harapan pada APBN 2025
Sebagai anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, Rerie berharap agar alokasi anggaran pendidikan pada APBN 2025 dapat direalisasikan sesuai perencanaan yang telah disepakati.
Ia menilai bahwa pengelolaan anggaran yang tepat adalah kunci untuk memastikan seluruh anak bangsa dapat menikmati pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi.
“Optimalisasi pemanfaatan anggaran pendidikan sangat penting untuk memastikan bahwa dana yang ada benar-benar memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Komitmen untuk Pendidikan Berkeadilan
Rerie juga menekankan bahwa pendidikan yang berkeadilan harus menjadi prioritas dalam setiap kebijakan.
Dana abadi pendidikan dan anggaran pendidikan dalam APBN harus dikelola dengan transparansi dan akuntabilitas tinggi agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah tertinggal.
“Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa. Kita harus memastikan bahwa tidak ada satu pun anak yang tertinggal karena kurangnya akses atau kualitas pendidikan yang buruk,” ujarnya.
Langkah Strategis untuk Optimalisasi
Lestari menyarankan beberapa langkah strategis untuk mengoptimalkan pemanfaatan dana abadi pendidikan dan anggaran pendidikan, antara lain:
- Peningkatan Transparansi Pengelolaan: Memastikan pengelolaan dana dilakukan dengan transparan dan sesuai dengan prinsip akuntabilitas.
- Fokus pada Daerah Tertinggal: Mengalokasikan dana lebih banyak untuk daerah tertinggal dan terpencil yang masih kekurangan fasilitas pendidikan.
- Pengembangan Sumber Daya Manusia: Memanfaatkan dana untuk meningkatkan kompetensi guru dan tenaga pendidikan.
- Dukungan untuk Riset dan Inovasi: Mengarahkan sebagian dana untuk mendukung riset dan inovasi pendidikan.
- Penyediaan Beasiswa yang Merata: Memastikan program beasiswa dari LPDP menjangkau lebih banyak mahasiswa di seluruh Indonesia.
Optimalisasi dana abadi pendidikan dan anggaran pendidikan APBN 2025 adalah langkah penting untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.
Dengan pengelolaan yang tepat, dana tersebut dapat menjadi fondasi untuk membangun masa depan generasi muda Indonesia yang lebih cerah.
“Kita harus memastikan bahwa setiap rupiah dari anggaran pendidikan digunakan secara efektif demi masa depan anak-anak bangsa,” pungkas Rerie.