Paus Fransiskus Wafat, Ahmad Muzani: Sosok Perekat Persaudaraan Antaragama

Foto: Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menghadiri acara Lampung Bersalawat dan Buka Bersama, Selasa (18/3/2025).
Foto: Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menghadiri acara Lampung Bersalawat dan Buka Bersama, Selasa (18/3/2025).

Ketua MPR RI Ahmad Muzani kunjungi Kedubes Vatikan di Jakarta untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik dunia.

Generasi.co, Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Muzani, mengunjungi Kedutaan Besar Takhta Suci Vatikan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa siang (22/4/2025).

Kunjungan Muzani untuk menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan.

Dalam keterangannya kepada awak media, Muzani menyatakan bahwa wafatnya Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh umat manusia di dunia.

Ia memuji sosok Paus Fransiskus sebagai pemimpin spiritual yang menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian, kesederhanaan, dan persaudaraan lintas agama.

“Kami menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Dunia kehilangan seorang pemimpin yang bersahaja, yang selalu mengedepankan dialog antaragama, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta kesatuan antarumat,” ujar Muzani.

Paus Fransiskus Simbol Kesederhanaan dan Dialog Lintas Iman

Muzani yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Gerindra menyampaikan kekagumannya terhadap dedikasi Paus Fransiskus dalam memperjuangkan perdamaian dan toleransi.

Ia menilai bahwa sepanjang kepemimpinannya, Paus Fransiskus telah menjadi jembatan dialog antaragama dan pelopor dalam membangun hubungan yang harmonis antarumat beragama.

“Beliau adalah simbol perdamaian dan sosok pemimpin moral yang menaruh perhatian besar terhadap isu-isu global, termasuk krisis kemanusiaan, perubahan iklim, hingga keadilan sosial. Kesederhanaannya menyentuh banyak hati,” tutur Muzani.

Harapan untuk Umat Katolik Dunia

Dalam kunjungannya, Muzani juga menyampaikan harapan agar umat Katolik di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, diberikan ketabahan dalam menghadapi kehilangan ini.

Ia berharap proses pemilihan pemimpin baru Gereja Katolik dapat segera berlangsung dengan baik, dan umat Katolik mendapatkan pemimpin yang mampu melanjutkan nilai-nilai dan perjuangan Paus Fransiskus.

“Kami turut berduka dan berharap umat Katolik, terutama yang di Indonesia, segera mendapatkan pengganti yang mampu meneruskan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Paus Fransiskus,” kata Muzani.

Profil Singkat Paus Fransiskus

Paus Fransiskus wafat pada Senin, 21 April 2025, pukul 07.35 waktu Vatikan, pada usia 88 tahun.

Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio merupakan Paus pertama yang berasal dari Amerika Latin, tepatnya dari Argentina.

Ia terpilih sebagai Paus ke-266 pada tahun 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI.

Kabar duka ini datang hanya sehari setelah Paus Fransiskus tampil dalam perayaan Hari Raya Paskah di Saint Peter’s Square, Vatikan.

Menurut keterangan resmi dari Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan, beliau wafat akibat stroke dan gagal jantung, setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif selama lima pekan karena pneumonia.

Dunia Kehilangan Tokoh Besar

Kunjungan Muzani ke Kedutaan Besar Takhta Suci Vatikan bukan hanya bentuk belasungkawa, akan tetapi juga penghormatan atas kontribusi besar Paus Fransiskus bagi dunia.

Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam sekaligus warisan nilai-nilai yang akan terus dikenang oleh seluruh umat manusia, lintas negara dan keyakinan.

“Semoga dunia tidak hanya berduka, tetapi juga merenungi dan meneruskan jejak langkah beliau dalam memperjuangkan perdamaian, persatuan, dan nilai-nilai kemanusiaan,” pungkas Muzani.

(BAS/Red)