Lahir di desa kecil Ngawi, Prasetyo Hadi meniti jalan dari Taruna Nusantara hingga dipercaya menjadi Menteri Sekretaris Negara era Presiden Prabowo.
Generasi.co, Jakarta – Prasetyo Hadi lahir pada 28 Oktober 1979 di sebuah desa sederhana di Ngawi, Jawa Timur. Terlahir dari keluarga yang menjunjung tinggi nilai kehidupan dan kerja keras, Prasetyo sejak kecil dibentuk dalam lingkungan yang mengajarkan pentingnya ketekunan dan berpikir kritis.
Ia mengenyam pendidikan dasar di SD Katolik Santo Yosef dan melanjutkan ke SMP Negeri 2 Ngawi, tempat di mana semangat belajar dan ketangguhan pribadinya mulai terasah. Langkah besar pertama dalam perjalanan pendidikannya terjadi saat ia diterima di SMA Taruna Nusantara, Magelang.
Institusi pendidikan unggulan ini terkenal mencetak generasi pemimpin dengan kedisiplinan tinggi dan jiwa kepemimpinan yang kuat. Di sanalah Prasetyo menemukan panggilan hidupnya dan membentuk karakter yang kelak membawanya menjadi pemimpin nasional.
Melanjutkan pendidikan tinggi, Prasetyo memilih Universitas Gadjah Mada dan meraih gelar sarjana di bidang Konservasi Sumberdaya Hutan pada 2006. Keputusannya ini merefleksikan kepeduliannya terhadap lingkungan dan masa depan bumi. Namun, ia percaya bahwa ilmu bukan hanya untuk dipelajari, tetapi juga untuk diterapkan demi kesejahteraan masyarakat luas.
Tergerak oleh semangat perubahan, Prasetyo terjun ke dunia politik. Tahun 2008 menjadi awal kiprahnya di Partai Gerindra, ketika ia dipercaya mengemban tugas sebagai Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan di DPP partai tersebut. Dalam posisi ini, ia belajar menjadi pemimpin yang terbuka, inklusif, dan strategis—menyatukan berbagai elemen untuk membangun gerakan yang kuat.
Perjalanan politiknya mencapai titik penting pada 2020, ketika ia terpilih menjadi Anggota DPR RI. Di parlemen, Prasetyo dikenal sebagai legislator yang vokal dan proaktif dalam memperjuangkan hak-hak rakyat. Ia menjalankan tugasnya dengan pendekatan empati dan berorientasi solusi, tanpa kehilangan semangat melayani yang telah tertanam sejak awal.
Puncak dari dedikasi dan pengabdiannya tercapai pada 21 Oktober 2024, ketika Presiden Prabowo Subianto menunjuknya sebagai Menteri Sekretaris Negara dalam Kabinet Merah Putih periode 2024–2029. Penunjukan ini menjadi tonggak penting dalam karier politiknya—sebuah kepercayaan besar yang ia terima dengan penuh rasa tanggung jawab dan komitmen.
Dalam peran barunya, Prasetyo bertekad untuk terus berkontribusi dalam membangun tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Ia hadir bukan sekadar sebagai pejabat, tetapi sebagai pelayan negara yang percaya bahwa perubahan besar dimulai dari niat tulus dan kerja nyata.
(BAS/Red)