Chatbot AI Grok 3 Bisa Saingi ChatGPT dan Deepseek?

Foto: xAI Grok 3 (Jonathan Raa/NurPhoto via Getty Images))
Foto: xAI Grok 3 (Jonathan Raa/NurPhoto via Getty Images))

Elon Musk melalui xAI meluncurkan Grok 3, chatbot AI terbaru dengan kemampuan komputasi sepuluh kali lipat lebih besar dari pendahulunya, menawarkan fitur canggih dan rencana pengembangan menarik ke depan.

Generasi.co, Jakarta – xAI, perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, baru saja meluncurkan model AI terbaru mereka, Grok 3.

Model ini merupakan penerus dari Grok 2 yang dirilis pada tahun 2024.

Dalam acara peluncuran, Musk klaim Grok 3 memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjawab pertanyaan matematika dan sains.

Bahkan mampu mencatat skor benchmark lebih tinggi dibandingkan model AI lainnya seperti Gemini dari Google, GPT-4o dari OpenAI, Claude 3.5 dari Anthropic, dan V3 dari DeepSeek China.

Grok 3 dilaporkan menggunakan pusat data di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat, yang dilengkapi dengan sekitar 200.000 unit GPU untuk melatih model chatbot ini.

Musk menyebut Grok 3 memiliki kapasitas komputasi sepuluh kali lipat lebih besar dibandingkan pendahulunya, Grok 2.

Selain itu, dataset pelatihan Grok 3 telah diperluas, memungkinkan model ini untuk menyusun pengajuan kasus pengadilan dan menyelesaikan tugas kompleks lainnya.

Fitur unggulan lainnya termasuk mode “Think” yang memungkinkan chatbot menjawab pertanyaan dengan kueri kompleks, dan mode “Big Brain” yang dirancang untuk menangani soal penalaran yang memerlukan komputasi tambahan.

Saat ini, Grok 3 masih dalam tahap pengembangan beta.

Musk mengakui versi beta ini mungkin belum sempurna dan tim xAI akan terus melakukan peningkatan.

Pengguna yang telah berlangganan X Premium Plus atau layanan Grok melalui aplikasi terpisah atau web sudah dapat mencoba Grok 3.

Bagi yang tertarik dengan fitur tambahan, tersedia paket SuperGrok seharga 30 dolar AS per bulan atau 300 dolar AS per tahun, yang memberikan akses eksklusif ke seri Grok 3 dan fitur DeepSearch.

Ke depan, xAI berencana untuk menambahkan fitur suara sintetis pada Grok 3 dan merilis Grok 2 sebagai model open-source yang dapat diakses publik.

Musk menyatakan bahwa pendekatan ini memungkinkan versi sebelumnya menjadi open-source saat versi terbaru dirilis sepenuhnya.

Hal ini memberikan kesempatan bagi pengembang untuk memanfaatkan Grok 2 dalam mengembangkan dan melatih model AI mereka sendiri.

(BAS/Red)