Donald Trump Beri Sinyal Sanksi Baru untuk Rusia Jika Putin Tolak Perundingan Damai dengan Ukraina

Foto Ilustrasi: Perang Rusia Vs Ukraina (IconStyle)
Foto Ilustrasi: Perang Rusia Vs Ukraina (IconStyle)

Presiden AS Donald Trump mengancam sanksi baru terhadap Rusia jika Vladimir Putin menolak merundingkan kesepakatan damai untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Generasi.co, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan indikasi kuat bahwa pemerintahannya mungkin akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia.

Hal ini akan dilakukan jika Presiden Vladimir Putin terus menolak merundingkan kesepakatan damai guna mengakhiri perang di Ukraina.

Pernyataan itu disampaikan Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu (22/1/2025), seperti dilaporkan oleh kantor berita AFP.

Ketika ditanya apakah sanksi tambahan akan diterapkan terhadap Moskow jika Putin tidak mau datang ke meja perundingan, Trump menjawab, “Kedengarannya seperti itu.”

Janji Trump untuk Mengakhiri Perang Ukraina

Sejak pelantikannya sebagai Presiden AS pada Senin lalu, Trump telah menjanjikan langkah cepat untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun tersebut.

Ia menegaskan bahwa perang di Ukraina harus segera diselesaikan dan mengindikasikan bahwa bantuan AS untuk Ukraina dapat digunakan sebagai alat negosiasi.

Trump juga mengkritik keras Putin atas pendekatannya dalam perang.

Dalam pernyataan yang tak biasa, ia mengatakan bahwa Putin “harus membuat kesepakatan” dan memperingatkan bahwa Rusia menghadapi konsekuensi serius jika konflik terus berlanjut.

“Saya pikir dia menghancurkan Rusia dengan tidak membuat kesepakatan,” ujar Trump.

“Dia tidak bisa senang karena situasinya tidak berjalan baik. Sebagian besar orang mengira perang ini akan selesai dalam seminggu, tetapi sekarang sudah berjalan tiga tahun.”

Perekonomian Rusia dalam Tekanan

Trump juga menyoroti dampak buruk perang terhadap perekonomian Rusia. Ia menyebut bahwa inflasi yang tinggi dan tekanan ekonomi lainnya menjadi bukti bahwa perang ini semakin merugikan Rusia.

“Rusia sedang menghadapi masalah besar, dan mereka tidak dapat bertahan lama dalam situasi seperti ini,” tambahnya.

Zelensky Dukung Perjanjian Damai

Dalam kesempatan yang sama, Trump menyebut bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyampaikan keinginannya untuk mencapai kesepakatan damai.

“Zelensky mengatakan kepada saya bahwa dia ingin perdamaian. Ini adalah langkah yang baik, dan saya berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk mencapainya,” kata Trump.

Strategi Trump untuk Perdamaian

Sebagai bagian dari strategi untuk menghentikan perang, Trump telah mengisyaratkan bahwa ia mungkin menggunakan pengaruh AS dalam bentuk bantuan ekonomi dan militer untuk mendorong Ukraina membuat konsesi tertentu.

Namun, pendekatan ini juga memicu kekhawatiran bahwa Ukraina dapat dipaksa untuk menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Rusia demi mencapai kesepakatan.

Reaksi Internasional terhadap Pernyataan Trump

Pernyataan Trump tentang kemungkinan sanksi baru terhadap Rusia mendapat perhatian luas dari komunitas internasional.

Beberapa sekutu Eropa menyambut baik langkah tersebut, sementara pihak lain memperingatkan pendekatan yang terlalu keras terhadap Rusia dapat memicu eskalasi lebih lanjut.

Pernyataan Donald Trump menunjukkan tekadnya untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan cara yang cepat dan efektif.

Namun, dengan ancaman sanksi baru terhadap Rusia dan tekanan pada Ukraina untuk membuat konsesi, pendekatan ini masih menjadi perdebatan di tingkat internasional.

Sementara itu, dampak perang terhadap ekonomi Rusia dan Ukraina terus menjadi perhatian utama dalam upaya perdamaian.

(BAS/Red)