Menlu Sugiono dijadwalkan hadiri 19 agenda penting AMM ke-58 ASEAN di Malaysia, termasuk pertemuan strategis dengan negara mitra dan forum kawasan.
Generasi.co, Jakarta – Menteri Luar Negeri RI Sugiono, dijadwalkan mengikuti serangkaian agenda diplomatik padat selama Konferensi Tingkat Menteri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting/AMM) ke-58 dan Post Ministerial Conference (PMC) ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 8-11 Juli 2025. Total ada 19 pertemuan yang akan dihadiri Sugiono, mencakup forum multilateral hingga pertemuan bilateral dengan berbagai mitra strategis.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Sidharto Reza Suryodipuro, keterlibatan aktif Indonesia dalam forum-forum ini menjadi refleksi dari komitmen kuat untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
“Tentunya sesuai dengan kepentingan nasional dan pemerintah Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri, dikutip dari ANTARA, Jumat (4/7/2025).
Indonesia dijadwalkan memimpin beberapa pertemuan penting, termasuk ASEAN–Australia Ministerial Meeting. Hal ini dikarenakan Indonesia saat ini bertindak sebagai Koordinator ASEAN untuk Australia.
Selain itu, Sugiono akan menghadiri dialog tingkat tinggi dengan sejumlah negara mitra utama ASEAN, antara lain Amerika Serikat, Cina, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Uni Eropa, serta negara-negara peserta East Asia Summit dan ASEAN Regional Forum (ARF).
Agenda Diplomatik Padat
Forum dimulai 8 Juli dengan pertemuan antara Menteri Luar Negeri ASEAN dan Komisi HAM Antar-Pemerintah ASEAN (AICHR), serta sesi Treaty of Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone (SEANWFZ). Kegiatan dilanjutkan pada 9 Juli dengan agenda pleno dan retret AMM ke-58, diikuti oleh PMC dan ASEAN Plus Three (APT) keesokan harinya. Rangkaian pertemuan ditutup 11 Juli dengan ARF dan East Asia Summit Foreign Ministers’ Meeting.
Sebagai ketua ASEAN tahun 2025, Malaysia turut menginisiasi pelaksanaan SEAPAD (Konferensi Kerja Sama Negara-Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina) yang juga akan dihadiri oleh delegasi Indonesia. Tak hanya itu, Indonesia dijadwalkan menandatangani Treaty of Amity and Cooperation (TAC) selama rangkaian acara.
Mengokohkan Sentralitas ASEAN
Sidharto menekankan pertemuan ini adalah kesempatan penting untuk menyuarakan posisi Asia Tenggara terhadap berbagai dinamika global yang berkembang pesat. Ia menjelaskan bahwa partisipasi Indonesia adalah bagian dari upaya menjaga posisi strategis ASEAN di tengah tantangan geopolitik global yang semakin kompleks.
“Karena seperti yang diketahui, terdapat dinamika yang sangat besar dalam percaturan politik internasional,” jelasnya.
Di luar forum utama, Sugiono juga direncanakan mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan mitra negara, yang saat ini masih dalam proses finalisasi jadwal. Total, forum ini akan melibatkan 34 negara, terdiri dari 10 anggota ASEAN dan 24 negara mitra.
Seluruh rangkaian agenda akan berlangsung dalam format pleno, retret, serta pertemuan tertutup, dan ditargetkan menghasilkan komunike bersama para menteri luar negeri ASEAN.
(BAS/Red)