Trump Kritik Biden dan Harris di Tengah Isu Pencalonan Kembali

generasi.co – Mantan Presiden AS Donald Trump menggunakan kesempatan kampanye untuk mengkritik Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris di tengah keraguan terhadap pencalonan kembali Biden. Trump mencemooh Harris sebagai “asuransi” bagi Biden, menunjukkan bahwa kehadirannya sebagai wakil presiden adalah bentuk perlindungan bagi Biden dari upaya penggantian.

Isu Pencalonan Kembali Biden

Biden menghadapi berbagai tantangan dalam upaya pencalonannya kembali, termasuk tingkat persetujuan yang rendah dan kekhawatiran tentang usianya yang sudah 80 tahun. Meski demikian, Biden tetap yakin bahwa pencapaiannya selama masa jabatan pertama dan pengalamannya selama lebih dari 50 tahun di Washington akan menjadi nilai tambah dalam kampanye.

Dalam sebuah video kampanye, Biden menyatakan, “Pertanyaan yang kita hadapi adalah apakah di tahun-tahun mendatang kita akan memiliki lebih banyak kebebasan atau lebih sedikit kebebasan, lebih banyak hak atau lebih sedikit hak.”

Reaksi Trump

Trump, yang saat ini berada di posisi terdepan untuk nominasi Partai Republik, tidak melewatkan kesempatan untuk menyerang kebijakan Biden. Trump mengkritik penanganan Biden terhadap inflasi, imigrasi, dan penarikan pasukan dari Afghanistan. Ia juga menyoroti masalah ekonomi yang dihadapi AS saat ini sebagai bukti kegagalan pemerintahan Biden.

Dalam sebuah pernyataan di platform media sosialnya, Trump mengatakan, “Keluarga Amerika dihancurkan oleh inflasi terburuk dalam setengah abad. Bank-bank gagal. Kami telah menyerahkan kemandirian energi kami, seperti kami menyerah di Afghanistan.”

Prospek Pemilihan

Jika Trump memenangkan nominasi Partai Republik, dia akan berhadapan dengan Biden dalam pemilihan umum yang penuh tantangan. Biden berharap untuk memenangkan pemilihan kembali dengan menekankan pada isu-isu kebebasan pribadi dan menjaga hak-hak sosial. Sementara itu, Trump terus menggalang dukungan dengan mengkritik kebijakan pemerintahan Biden yang menurutnya merugikan rakyat Amerika.