Bamsoet Sebut Dua Elemen Ini Jadi Langkah Strategis Stabilitas dan keberlanjutan Ekonomi Nasional

Foto: Bambang Soesatyo (Bamsoet), Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15. (mpr.go.id)
Foto: Bambang Soesatyo (Bamsoet), Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15. (mpr.go.id)

Bambang Soesatyo (Bamsoet) soroti pentingnya hilirisasi SDA dan swasembada pangan jadi kunci perkuat ketahanan nasional.

Generasi.co, Jakarta – Bambang Soesatyo (Bamsoet), Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15, ketahanan dan kedaulatan nasional yang kokoh sebut hanya dapat terwujud jika didukung oleh fondasi ekonomi yang kuat.

“Ketahanan nasional sangat bergantung pada daya tawar ekonomi kita di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian,” ujar Bamsoet dikutip generasi.co, Rabu (18/12/2024).

Ia menekankan, Indonesia harus segera bertransformasi dengan mengutamakan kemandirian pangan dan hilirisasi sumber daya alam (SDA).

Dua elemen ini merupakan langkah strategis untuk memastikan stabilitas dan keberlanjutan ekonomi nasional.

Belajar dari Tiongkok: Konsistensi dalam Membangun Ekonomi

Bambang Soesatyo menyoroti keberhasilan Tiongkok sebagai contoh nyata.

Dengan status sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, Tiongkok telah menunjukkan bagaimana konsistensi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dapat memperkuat kedaulatan nasional.

“Tiongkok tidak hanya menjadi raksasa ekonomi, tetapi juga memiliki daya tawar yang kuat di bidang teknologi, politik, hingga militer.”

“Kita perlu belajar dari fokus mereka dalam membangun sektor ekonomi sebagai pondasi ketahanan nasional,” jelas Bambang.

Hilirisasi SDA: Pilar Transformasi Ekonomi Nasional

Bambang Soesatyo mendukung penuh program hilirisasi SDA yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, hilirisasi adalah langkah penting untuk meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan Indonesia.

Tantangan dan Langkah Konkret Hilirisasi

  1. Pemetaan SDA Unggulan
    “Kementerian teknis harus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memetakan potensi SDA unggulan di wilayah masing-masing,” kata Bambang.
  2. Koordinasi Antarlembaga
    Ia menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta untuk memastikan implementasi program hilirisasi berjalan efektif.
  3. Peningkatan Teknologi dan Infrastruktur
    “Teknologi dan infrastruktur pengolahan harus ditingkatkan agar SDA tidak hanya diekspor mentah, tetapi diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi,” tambahnya.

Swasembada Pangan: Pilar Ketahanan Pangan Nasional

Bambang Soesatyo mengapresiasi gagasan Presiden Prabowo tentang lumbung pangan hingga tingkat kecamatan dan desa.

Menurutnya, gagasan ini tidak hanya sederhana, tetapi juga memiliki efek berganda yang luar biasa bagi ekonomi lokal.

Efek Positif Lumbung Pangan

  • Peningkatan Produktivitas Desa
    Desa dan kecamatan akan terdorong untuk lebih serius mengelola potensi pertaniannya.
  • Penciptaan Lapangan Kerja
    “Dengan pengolahan hasil panen di tingkat lokal, masyarakat desa dapat menciptakan produk bernilai tambah yang dipasarkan ke kota atau bahkan diekspor,” ujarnya.
  • Pengurangan Kemiskinan
    Lumbung pangan dapat menjadi solusi konkret untuk mengurangi kemiskinan di daerah terpencil.

Fakta Impor Beras: Alarm Ketahanan Pangan

Menurut data yang disampaikan Bambang Soesatyo, impor beras Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 mencapai 3,48 juta ton.

“Angka ini menunjukkan bahwa kita masih menghadapi kelemahan serius dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional,” tegasnya.

Ia menyoroti bahwa alih fungsi lahan pertanian menjadi salah satu penyebab utama masalah ini.

“Kita harus melindungi lahan pertanian dan meningkatkan produktivitas petani agar swasembada pangan dapat terwujud,” tambahnya.

Lumbung Pangan: Solusi untuk Kemandirian Ekonomi Lokal

Bambang Soesatyo menilai bahwa lumbung pangan memiliki potensi besar untuk memperkuat ekonomi lokal.

“Ketika desa-desa menjadi mandiri dalam pangan, mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian nasional,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan, pendanaan, dan akses pasar bagi petani.

“Kita perlu memastikan bahwa tata niaga hasil pertanian berpihak pada petani kecil,” tambah Bambang.

Bambang Soesatyo menyatakan bahwa hilirisasi SDA dan swasembada pangan adalah langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.

Dengan fokus pada pengelolaan SDA dan pengembangan lumbung pangan, Indonesia dapat meningkatkan daya saing global sekaligus memperkuat ketahanan nasional.

“Lumbung pangan bukan hanya solusi untuk ketahanan pangan, tetapi juga strategi untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan di tingkat lokal,” tutup Bambang.

(mpr.go.id)