Dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tewas dalam kontak senjata dengan aparat gabungan TNI-Polri di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Salah satu anggota yang tewas telah diidentifikasi bernama Petius Telenggeng.
Generasi.co, Jakarta – Aparat gabungan TNI-Polri berhasil melumpuhkan dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam kontak senjata yang terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Kejadian ini berlangsung di Kampung Pasar Sinak, Kampung Gigobak, Distrik Sinak, pada Rabu (4/12/2024) sekitar pukul 13.25 WIT.
Dalam keterangannya, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, mengungkap salah satu anggota KKB yang tewas telah diidentifikasi sebagai Petius Telenggeng, sementara satu lainnya belum diketahui identitasnya.
“Kedua anggota KKB yang tewas teridentifikasi salah satunya bernama Petius Telenggeng. Anggota lainnya masih dalam proses identifikasi,” jelas Kombes Benny kepada media, Kamis (5/12/2024).
Penyerangan Pos TNI Picu Kontak Senjata
Insiden bermula saat kelompok KKB melancarkan serangan terhadap pos TNI yang berada di Kampung Pasar Sinak.
Serangan yang berlangsung secara mendadak ini memicu baku tembak sengit antara anggota KKB dan aparat gabungan TNI-Polri.
Serangan tersebut bukan hanya membahayakan personel keamanan, tetapi juga menimbulkan keresahan bagi masyarakat sekitar.
Dalam upaya mempertahankan pos dan melindungi warga, aparat melakukan perlawanan hingga kontak tembak tidak terhindarkan.
Penyisiran di Lokasi Kejadian
Setelah kontak senjata mereda, aparat gabungan langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan situasi aman dan mencari jejak anggota KKB lainnya yang terlibat dalam serangan tersebut.
“Setelah melakukan kontak tembak, TNI-Polri melakukan penyisiran di TKP dan menemukan dua anggota KKB dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kombes Benny.
Penyisiran ini juga dilakukan untuk memastikan tidak ada ancaman lanjutan dari KKB yang kerap beroperasi di wilayah tersebut.
Aparat juga tengah menyelidiki apakah kelompok ini memiliki hubungan dengan serangkaian aksi teror yang terjadi sebelumnya di Papua.
Kondisi Keamanan di Papua Tengah
Wilayah Papua Tengah, khususnya Kabupaten Puncak, dikenal sebagai salah satu daerah rawan konflik akibat aktivitas KKB.
Kelompok ini sering kali melakukan serangan terhadap aparat keamanan, fasilitas publik, serta masyarakat sipil.
TNI-Polri terus meningkatkan patroli dan pengamanan di daerah-daerah rawan untuk menjaga stabilitas keamanan.
Meski demikian, serangan sporadis seperti yang terjadi di Distrik Sinak menunjukkan bahwa ancaman dari kelompok bersenjata ini masih tinggi.
Langkah TNI-Polri dalam Menangani KKB
Aparat gabungan TNI-Polri selama ini melakukan pendekatan keamanan yang terpadu untuk menangani aktivitas KKB.
Beberapa langkah yang telah diambil meliputi:
- Operasi Keamanan Terpadu
Melaksanakan operasi rutin untuk mencegah aksi kekerasan oleh kelompok bersenjata di wilayah-wilayah rawan. - Peningkatan Intelijen
Memperkuat sistem intelijen untuk mendeteksi aktivitas kelompok bersenjata sebelum mereka melancarkan serangan. - Pendekatan Sosial
Selain pendekatan militer, TNI-Polri juga berupaya membangun komunikasi dengan masyarakat lokal guna menciptakan rasa aman dan mengurangi potensi dukungan terhadap KKB. - Pengawasan Wilayah Strategis
Menempatkan pos-pos pengamanan di daerah-daerah strategis yang sering menjadi lokasi aktivitas KKB.
Tantangan dalam Mengamankan Papua Tengah
Meski berbagai upaya telah dilakukan, tantangan dalam menjaga keamanan di Papua Tengah tidaklah mudah.
Beberapa kendala utama yang dihadapi oleh aparat keamanan antara lain:
- Medan Geografis yang Sulit: Wilayah Papua yang didominasi pegunungan dan hutan lebat sering kali dimanfaatkan oleh KKB untuk bersembunyi dan melancarkan serangan gerilya.
- Dukungan Lokal: Beberapa kelompok KKB diduga mendapat dukungan logistik dari masyarakat sekitar, baik secara sukarela maupun melalui ancaman.
- Isu Hak Asasi Manusia (HAM): Penanganan konflik sering kali mendapat sorotan dari berbagai pihak, baik nasional maupun internasional, yang menuntut agar aparat tetap mengutamakan prinsip-prinsip HAM.
Harapan bagi Keamanan Papua
Dengan meningkatnya intensitas operasi keamanan di Papua Tengah, diharapkan ancaman dari KKB dapat diminimalkan.
Aparat keamanan juga terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk menciptakan kondisi yang kondusif.
Namun, upaya penyelesaian konflik di Papua tidak hanya bergantung pada pendekatan militer.
Dibutuhkan langkah-langkah komprehensif yang mencakup pembangunan ekonomi, peningkatan layanan publik, serta dialog damai yang melibatkan semua pihak terkait.
Tewasnya dua anggota KKB di Kabupaten Puncak menunjukkan komitmen aparat gabungan TNI-Polri dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Tengah.
Namun, insiden ini juga menjadi pengingat bahwa konflik di Papua masih jauh dari selesai.
Pendekatan yang holistik, termasuk melalui diplomasi dan pembangunan sosial, sangat diperlukan untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.
(BAS/Red)