Generasi.co, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto singgung targetnya bawa swasembada pangan dan energi bagi Indonesia.
Prabowo Subianto sampaikan hal itu saat pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Qiang di Balai Besar Rakyat, Beijing.
Dilansir dari Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), Prabowo akui akan bawa swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
“Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar, kita juga punya energi bawah tanah, geotermal yang cukup,”
BACA JUGA: Xi Jinping Siap Biayai Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
“Kita punya batu bara yang sangat banyak, kita punya energi dari air yang sangat besar. Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi,” kata Prabowo dalam kunjungannya.
Berbagai sumber daya alam itu, menurut Prabowo, harus jadi modal untuk bisa dinikmati oleh masyarakat, bukan hanya segelintir orang.
Untuk mencapainya, Prabowo singgung soal upaya pemerintah hilirisasi demi mendapatkan nilai tambah yang lebih besar di dalam negeri.
“Selain itu, menjamin melindungi mereka yang paling lemah, untuk mencapai kesejahteraan sejati, kemakmuran yang sebenarnya, kita harus melakukan hilirisasi kepada semua komoditas yang kita miliki.”
“Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita sehingga rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera. Seluruh komoditas kita harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” papar Prabowo.
Kata Anindya Bakrie
Prabowo pun menggaet sejumlah investor dari China.
Ia menghadiri Indonesia – China Business Forum (Forum Bisnis Indonesia – China/ FBIC).
Kegiatan itu diselenggarakan Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) di Wang Fu Ballroom, Hotel The Peninsula, Beijing, China, Minggu (10/11/2024).
Ia beri sambutan dan menyaksikan penandatanganan kerja sama antara sejumlah perusahaan Indonesia dan korporasi China.
Dengan nilai investasi mencapai US$ 10 miliar.
Investasi tersebut mempererat kolaborasi bisnis, membuka peluang kerja, dan mengembangkan proyek-proyek infrastruktur penting di Indonesia.
Hal ini pun disambut baik Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.
Dikatakan Anindya, hal ini menjadi pertanda baik hubungan kedua negara.
“Ini menandakan bahwa kerja sama antara Indonesia dan China sangat baik dan ini menandakan bahwa state visit (kunjungan kenegaraan) pertama pak Prabowo adalah ke China.”
“Jadi kami dari dunia usaha tidak mau tertinggal dengan apa yang beliau lakukan sangat-sangat bagus,” ungkapnya Anindya.
Lebih lanjut Anindya mengatakan “China yang menjadi kunjungan pertama Pak Prabowo kami sambut dengan baik sehingga beberapa hari sebelumnya kami juga menyiapkan B to B (transaksi bisnis antar-perusahaan Indonesia – China) yang bisa dilakukan.”
” Ini contoh bahwa antara pemerintah dan dunia usaha selalu berdampingan. Sekali lagi, ini pertanda baik,” paparnya. (BAS/Red)