Rusia Klaim Rebut Kota Kurakhove, Ukraina Serang Balik di Kursk

Foto Ilustrasi: Perang Rusia Vs Ukraina (IconStyle)
Foto Ilustrasi: Perang Rusia Vs Ukraina (IconStyle)

Rusia klaim berhasil merebut kota strategis Kurakhove di Ukraina Timur, sementara Ukraina melancarkan serangan balik besar di Kursk.

Generasi.co, Jakarta – Rusia kembali mencatat keberhasilan dalam konflik bersenjata dengan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pasukannya berhasil merebut kota strategis Kurakhove di Ukraina Timur pada Senin (6/1/2025).

Kota ini dikenal sebagai pusat logistik penting bagi Ukraina.

“Merebut Kurakhove, yang telah bertahan selama berminggu-minggu, akan memungkinkan pasukan kami untuk meningkatkan laju kemajuan di wilayah Donetsk.”

“Kami juga telah merebut Dachenske, sebuah desa yang berlokasi tidak jauh dari Kurakhove,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/1/2025).

Keberhasilan Rusia di Kurakhove dikonfirmasi oleh sejumlah sumber Ukraina.

Para blogger Ukraina melaporkan bahwa prajurit mereka menghadapi serangan intens dari peluncur roket dan bom berpemandu. Salah satu laporan menyebutkan bahwa Kurakhove telah “hampir jatuh sepenuhnya”.

Serangan Balik Ukraina di Kursk

Di sisi lain, Ukraina melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Kursk, yang berada di utara medan perang.

Serangan ini dilakukan untuk menahan laju pasukan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa serangan Ukraina dimulai pada Senin pukul 09.00 waktu Moskow.

Kyiv menggunakan dua tank, sekitar selusin kendaraan lapis baja, dan satu unit penghancur dalam upaya merebut desa Berdin, yang terletak sekitar 15 kilometer di timur laut Sudzha.

“Operasi untuk menghancurkan formasi tentara Ukraina terus berlanjut,” ujar pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia.

Meskipun berada di bawah tekanan, pasukan Rusia disebut mampu melawan balik.

Gambar barisan kendaraan lapis baja Ukraina yang melaju di tengah salju dibagikan oleh blogger militer pro-Rusia, Dva Mayora, melalui Telegram.

Zelensky Klaim Rusia Alami Kerugian Besar

Dalam pidato malamnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa pasukan Ukraina berhasil membangun zona penyangga di Kursk dan menimbulkan kerugian besar bagi pihak Rusia.

“Selama operasi di Kursk, musuh telah kehilangan 38.000 tentaranya di wilayah ini saja, dengan hampir 15.000 di antaranya tidak dapat dipulihkan,” klaim Zelensky.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini mencegah Moskow mengerahkan pasukannya ke area-area strategis di front timur.

Konflik Rusia-Ukraina dan Dinamika Internasional

Konflik Rusia-Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2024 masih terus berlanjut.

Rusia klaim serangan ini dilakukan untuk melindungi etnis Rusia di wilayah Donbass yang mereka anggap alami diskriminasi oleh pemerintah Kyiv.

Selain itu, Rusia juga menentang upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Langkah Rusia memicu keterlibatan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah negara Eropa.

Mereka memberikan bantuan militer dan keuangan besar-besaran kepada Ukraina.

Di sisi lain, Moskow dijatuhi ribuan sanksi ekonomi yang bertujuan melemahkan kemampuan finansialnya untuk melanjutkan perang.

Menanti Kebijakan Donald Trump

Ketegangan semakin meningkat menjelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada 20 Januari mendatang.

Trump telah berjanji untuk segera mengakhiri perang dan menghentikan bantuan militer serta keuangan untuk Ukraina.

Langkah Trump ini dinilai dapat mengubah dinamika konflik, mengingat dukungan AS merupakan salah satu faktor kunci dalam perlawanan Ukraina terhadap Rusia.

(BAS/Red)