Biaya Haji 2025, DPR Targetkan di Bawah Rp90 Juta

Foto Ilustrasi: Pemerintah dan DPR tengah membahas Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 2025. Usulan biaya dari Kemenag sebesar Rp 93 juta dirasionalisasi oleh DPR agar di bawah Rp 90 juta/ (Istimewa)
Foto Ilustrasi: Pemerintah dan DPR tengah membahas Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 2025. Usulan biaya dari Kemenag sebesar Rp 93 juta dirasionalisasi oleh DPR agar di bawah Rp 90 juta/ (Istimewa)

Pemerintah dan DPR tengah mengkaji biaya haji 2025 agar tidak melebihi Rp 90 juta. Reformulasi biaya dan evaluasi lima komponen utama dilakukan untuk menekan beban calon jemaah,

Generasi.co, Jakarta – Pemerintah bersama Komisi VIII DPR RI tengah mengkaji Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun 2025.

Kajian ini menjadi penting, mengingat desakan DPR agar total biaya tidak melebihi Rp90 juta.

Penetapan biaya yang terjangkau namun tetap berkualitas menjadi fokus utama dalam diskusi ini.

Usulan Biaya Haji dari Pemerintah

Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan BPIH sebesar Rp93.389.684.

Dari jumlah tersebut, calon jemaah diusulkan menanggung Rp65.372.779.

Ssementara sisanya akan ditutup melalui nilai manfaat yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Namun, Ketua Panja DPR Abdul Wachid menyebutkan bahwa hasil telaah Komisi VIII menunjukkan bahwa BPIH dapat dirasionalisasi hingga di bawah Rp90 juta.

“Ini kabar baik, karena dengan rasionalisasi, kita bisa memastikan biaya lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas pelayanan,” ujar Abdul.

Reformulasi Komposisi Biaya

DPR meminta Kemenag dan BPKH untuk mengevaluasi ulang komponen biaya haji.

Jika nilai manfaat dari BPKH mencukupi, komposisi BPIH yang saat ini terdiri dari 70% biaya jemaah dan 30% nilai manfaat dapat direformulasi.

“BPKH akan memeriksa detail nilai manfaat yang dapat digunakan untuk menekan beban biaya jemaah. Kami optimistis reformulasi ini bisa menurunkan total biaya,” jelas Abdul.

Rincian Kuota Haji 2025

Hilman Latief, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, mengungkapkan bahwa kuota haji Indonesia untuk tahun 2025 tetap sama seperti tahun sebelumnya, yaitu 221.000 jemaah.

Rincian kuota tersebut meliputi:

  • 203.320 jemaah haji reguler
  • 17.680 jemaah haji khusus

Hilman juga menjelaskan bahwa petugas dan pengawas haji tidak termasuk dalam kuota ini.

“Kuota untuk petugas haji, termasuk pengawas DPR, DPD, dan BPK, dialokasikan terpisah,” imbuhnya.

Jadwal Keberangkatan dan Puncak Ibadah Haji

Keberangkatan jemaah haji gelombang pertama dijadwalkan pada 2–16 Mei 2025, sedangkan gelombang kedua pada 17–31 Mei 2025.

Tidak ada keberangkatan setelah 31 Mei.

Puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, akan berlangsung pada 5 Juni 2025, dengan Idul Adha diperkirakan jatuh pada 6 Juni 2025.

“Jemaah akan diberangkatkan ke Arafah pada 4 Juni. Kami berharap tidak ada perubahan jadwal,” kata Hilman.

Lion Air Layani Penerbangan Haji 2025

Lion Air Group dipercaya melayani penerbangan jemaah haji tahun ini.

President Director Lion Air Group, Captain Daniel Putut Adi Kuncoro, menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan ini.

“Sejak 2009, kami telah melayani penerbangan umrah. Pada 2025, kami merasa terhormat mendapat kepercayaan untuk melayani jemaah haji Indonesia,” ujar Daniel.

Lion Air Group akan mengerahkan pesawat wide body seperti Boeing 747-400 untuk memastikan kenyamanan perjalanan.

Komponen Biaya yang Dapat Ditekan

Abdul Wachid menyoroti lima komponen utama yang dapat dievaluasi untuk menekan biaya haji:

  1. Biaya penerbangan: Awalnya diajukan Rp33 juta, namun ditemukan opsi tiket lebih murah.
  2. Biaya pemondokan: Dari Rp17 juta, dapat ditekan melalui pemilihan akomodasi yang lebih efisien.
  3. Biaya katering: Anggaran Rp70.000 per porsi makan dapat dikurangi tanpa mengurangi kualitas.
  4. Biaya masyair: Awalnya Rp17 juta (4.000 riyal), dapat ditekan hingga Rp11 juta (2.700 riyal).
  5. Biaya sewa bus: DPR berencana menghitung ulang tarif transportasi lokal di Tanah Suci.

“Komponen-komponen ini harus dievaluasi agar biaya lebih efisien tanpa mengorbankan kenyamanan jemaah,” tegas Abdul.

Harapan untuk Pelayanan yang Lebih Baik

Dengan rasionalisasi biaya dan perencanaan yang matang, pemerintah dan DPR berharap ibadah haji tahun 2025 dapat berjalan lebih baik.

Calon jemaah diimbau untuk tidak khawatir karena evaluasi ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan biaya yang terjangkau.

(BAS/Red)