Survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai 80,9%. Kebijakan ekonomi dan sosial dianggap berhasil memenuhi harapan masyarakat.
Generasi.co, Jakarta – Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mencapai angka 80,9 persen.
Hasil ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah.
“Hasil survei Litbang Kompas adalah gambaran suara akar rumput masyarakat yang benar-benar merasakan kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.”
“Ini membuktikan bahwa arah kebijakan Presiden Prabowo sudah on the right track,” ujar Eddy Soeparno, Wakil Ketua Umum PAN sekaligus Wakil Ketua MPR RI, Selasa (21/1/2025).
Kebijakan Ekonomi: Tidak Ada yang Tertinggal
Eddy menjelaskan bahwa hasil survei ini mencerminkan keberhasilan sejumlah kebijakan ekonomi yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Ia menyebutkan beberapa program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran yang menjadi kunci tingginya kepuasan publik, di antaranya:
- Program Makan Bergizi Gratis:
Program ini menyasar kebutuhan gizi anak-anak Indonesia, terutama di wilayah yang rentan terhadap masalah stunting. - Paket Stimulus Bantuan Sosial Rp 38 Triliun:
Stimulus ini membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi, khususnya kelompok rentan. - Penghapusan Utang UMKM dan Nelayan:
Kebijakan ini memberikan kelegaan bagi pelaku usaha kecil dan nelayan yang selama ini kesulitan akibat beban utang. - Kenaikan PPN 12 persen untuk Barang Mewah:
Kebijakan ini dirancang agar pajak lebih adil dan tidak membebani masyarakat kelas menengah ke bawah.
“Kebijakan ini memastikan tidak ada rakyat yang tertinggal atau no one is left behind. Program-program ini langsung menyentuh kebutuhan masyarakat dan memberikan dampak nyata,” lanjut Eddy.
Momentum untuk Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Eddy menilai bahwa hasil survei ini menjadi modal penting bagi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa mendatang.
Ia menyebut bahwa percepatan hilirisasi industri menjadi salah satu langkah strategis untuk menambah nilai tambah dan meningkatkan pendapatan negara.
“Hilirisasi adalah kunci untuk menambah nilai produk ekspor kita. Selain itu, swasembada pangan dan energi juga akan memperkuat ekonomi domestik sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor,” jelas Eddy.
Percepatan Swasembada Energi
Dalam konteks swasembada energi, Eddy soroti pentingnya pengembangan energi terbarukan untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Potensi energi surya, angin, dan geothermal dinilai mampu menggantikan ketergantungan pada impor gas dan minyak mentah.
“Kami meyakini percepatan pengembangan energi terbarukan akan sejalan dengan target ketahanan energi Presiden Prabowo.”
“Dengan memanfaatkan potensi energi surya, angin, dan geothermal, kita bisa mensubstitusi ketergantungan pada impor energi,” tegasnya.
Kesimpulan
Survei Litbang Kompas yang menunjukkan kepuasan publik sebesar 80,9 persen menjadi bukti keberhasilan awal pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menjawab harapan masyarakat.
Kebijakan ekonomi yang inklusif, fokus pada hilirisasi, serta pengembangan energi terbarukan menjadi landasan kuat untuk mencapai target pembangunan nasional.
(BAS/Red)