Media sosial dihebohkan dengan isu pengangkatan Ustaz Adi Hidayat sebagai Utusan Khusus Presiden bidang kerukunan beragama.
Generasi.co, Jakarta – Media sosial (Medsos) tengah diramaikan oleh spekulasi bahwa Ustaz Adi Hidayat akan diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Spekulasi ini muncul setelah Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang dikenal sebagai Gus Miftah, mengundurkan diri dari jabatan tersebut beberapa waktu lalu.
Sejumlah unggahan di media sosial bahkan menyebut seolah-olah keputusan tersebut telah diumumkan secara resmi.
Nama Ustaz Adi Hidayat yang dikenal sebagai salah satu ulama berpengaruh di Indonesia disebut-sebut sebagai calon kuat untuk menggantikan Gus Miftah.
Namun, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, membantah adanya informasi resmi terkait isu tersebut.
“Saya belum punya informasi soal itu,” ujar Hasan saat dihubungi awak media, pada Selasa (10/12/2024).
Pernyataan ini seolah mematahkan narasi yang beredar di media sosial tentang pengangkatan ustaz tersebut.
Istana memastikan bahwa hingga saat ini belum ada pengumuman resmi terkait pengisian posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama.
Sementara, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, juga memberikan klarifikasi terkait posisi tersebut.
Menurutnya, jabatan Utusan Khusus Presiden tidak bersifat wajib diisi.
“Posisi itu boleh diisi, dan boleh tidak diisi,” jelas Dasco saat diwawancarai di kediaman Presiden RI Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta dikutip generasi.co.
Ia menambahkan bahwa jabatan Utusan Khusus Presiden berbeda dengan jabatan strategis lain di kabinet yang harus segera diisi jika terjadi kekosongan.
Dasco menegaskan, keputusan untuk mengangkat pengganti Gus Miftah sepenuhnya berada di tangan Presiden.
Nama Ustaz Adi Hidayat mencuat di tengah kekosongan jabatan ini karena dianggap memiliki kapasitas sebagai tokoh agama yang mampu mempromosikan kerukunan beragama.
Sebelumnya, Ustaz Adi Hidayat dikenal dengan pendekatan dakwahnya yang santun, berilmu, dan diterima oleh berbagai lapisan masyarakat.
Namun, hingga saat ini, Ustaz Adi Hidayat sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait isu ini.
Posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan sebelumnya diisi oleh Gus Miftah.
Jabatan ini memiliki tugas untuk menjembatani hubungan antarumat beragama, mendukung program-program keagamaan, dan membantu presiden dalam urusan yang berkaitan dengan kerukunan beragama di Indonesia.
Gus Miftah mengundurkan diri dari posisi ini dengan alasan yang belum diungkapkan secara detail.
Kekosongan jabatan ini memunculkan banyak spekulasi, termasuk wacana pengangkatan tokoh agama baru seperti Ustaz Adi Hidayat.
Isu ini memicu beragam reaksi di media sosial.
Sebagian besar netizen menyambut baik wacana pengangkatan Ustaz Adi Hidayat karena dianggap mampu membawa suasana damai dalam kehidupan beragama di Indonesia.
Namun, tidak sedikit pula yang mempertanyakan urgensi pengisian posisi ini, mengingat jabatan tersebut tidak bersifat wajib diisi.
Publik juga meminta pemerintah untuk lebih transparan dalam memberikan klarifikasi terkait isu ini agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Spekulasi pengangkatan Ustaz Adi Hidayat sebagai Utusan Khusus Presiden hingga saat ini belum dikonfirmasi oleh pihak Istana.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan menegaskan bahwa belum ada informasi resmi terkait pengisian posisi tersebut.
Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, juga menegaskan bahwa jabatan ini tidak wajib diisi, sehingga kekosongan tidak menjadi masalah mendesak.
Keputusan pengangkatan pengganti Gus Miftah sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.
Masyarakat diimbau untuk menunggu pengumuman resmi dari pemerintah dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.
(BAS/Red)