PDIP Kesal KPK Geledah Rumah Hasto Kristiyanto: Mau Cari Apa? Seperti Drama Saja!

Foto: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Istimewa)
Foto: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Istimewa)

KPK menggeledah rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait kasus suap PAW Harun Masiku. Penyidik membawa satu koper dari lokasi. PDIP pertanyakan langkah KPK, sementara Hasto diduga terlibat dalam perintangan penyidikan.

Generasi.co, Jakarta – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (7/1/2025).

Penggeledahan ini dilakukan terkait kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR yang melibatkan mantan calon legislatif PDIP, Harun Masiku.

Dalam pantauan di lokasi, penyidik KPK keluar dari kediaman Hasto sekitar pukul 18.19 WIB.

Mereka terlihat membawa sebuah koper berwarna biru dan memasukkannya ke dalam mobil Toyota Innova hitam.

Penyidik yang mengenakan rompi dan masker KPK itu tidak memberikan keterangan kepada awak media sebelum meninggalkan lokasi.

PDIP Pertanyakan Langkah KPK

Ketua DPP PDIP, Ronny Talapessy, menyatakan bahwa pihaknya mempertanyakan tujuan penggeledahan tersebut.

Ia menilai tindakan KPK ini lebih menyerupai drama dan mempertanyakan apa yang sebenarnya dicari di rumah Hasto.

“Terkait penggeledahan memang itu kewenangan penyidik, tapi apa yang dilakukan KPK hari ini lebih terkesan seperti drama saja.”

“Memangnya penyidik mau cari apa di rumah Pak Hasto?” ujar Ronny dalam keterangannya dikutip generasi.co, Selasa (7/1/2025).

Ronny juga merasa keberatan karena KPK seolah-olah memperlakukan Hasto seperti pencuri uang negara.

“Penggeledahan begini biasanya hanya kalau tersangkanya pelaku korupsi, mengambil uang negara. Kok diperlakukan seolah-olah Pak Hasto adalah pencuri uang negara? Tidak ada uang negara yang ditilap di sini,” tegasnya.

Selain itu, Ronny berharap KPK tetap profesional dalam menangani kasus ini dan tidak terpengaruh oleh kepentingan politik tertentu.

“Saya berharap KPK tetap profesional dan tidak di-remote oleh pihak lain, apalagi menjelang peringatan ulang tahun partai dan persiapan kongres partai,” tambahnya.

Dugaan Keterlibatan Hasto dalam Kasus PAW

Penggeledahan ini dilakukan setelah Hasto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada akhir 2024.

Ia diduga terlibat dalam upaya agar Harun Masiku, mantan caleg PDIP, menjadi anggota DPR melalui mekanisme PAW.

Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menjelaskan bahwa Hasto diduga meminta Mahkamah Agung (MA) untuk memberikan fatwa terkait pergantian anggota DPR.

Selain itu, Hasto juga dituduh menahan surat undangan pelantikan Riezky Aprilia, caleg yang seharusnya dilantik, agar posisinya dapat digantikan oleh Harun Masiku.

“Bahkan surat undangan pelantikan Riezky ditahan oleh HK (Hasto Kristiyanto),” ungkap Setyo.

Kasus Perintangan Penyidikan

Selain dugaan suap, Hasto juga dijerat dengan kasus perintangan penyidikan.

Ia diduga menyuruh orang untuk merendam ponselnya dan ponsel Harun Masiku agar barang bukti tidak dapat diakses.

Hasto juga disebut menyuruh Harun Masiku untuk melarikan diri.

Harun Masiku, yang telah masuk dalam daftar buronan KPK sejak 2020, hingga kini masih belum tertangkap.

Sementara itu, sejumlah pihak yang terlibat dalam kasus ini, seperti Wahyu Setiawan (mantan komisioner KPU), Agustiani Tio Fridelina, dan Saeful Bahri, telah divonis bersalah dan menjalani hukuman. Ketiganya kini telah bebas dari penjara.

(BAS/Red)