Peluncuran Buku ‘Taufan Al-Aqsa’ di MPR RI, Menggali Hubungan Indonesia-Palestina

Foto: Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) bersama Al Fahmi Institute resmi meluncurkan buku Taufan Al-Aqsa karya Ustaz Fahmi Salim, di Ruang Rapat Pleno MPR RI, Gedung Nusantara V, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025). (Istimewa)
Foto: Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) bersama Al Fahmi Institute resmi meluncurkan buku Taufan Al-Aqsa karya Ustaz Fahmi Salim, di Ruang Rapat Pleno MPR RI, Gedung Nusantara V, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025). (Istimewa)

Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) bersama Al Fahmi Institute meluncurkan buku Taufan Al-Aqsa karya Ustaz Fahmi Salim. Buku ini membahas sejarah panjang hubungan Indonesia-Palestina serta perjuangan kemerdekaan Palestina yang terus berlanjut dari era Sukarno hingga Prabowo.

Generasi.co, Jakarta – Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) bersama Al Fahmi Institute resmi meluncurkan buku Taufan Al-Aqsa karya Ustaz Fahmi Salim.

Peluncuran Taufan Al-Aqsa ini digelar di Ruang Rapat Pleno MPR RI, Gedung Nusantara V, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).

Acara ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW), Pendiri Al Fahmi Institute Ustaz Fahmi Salim, serta Ketua YPSP Ahed Abu Al Atta.

Buku Taufan Al-Aqsa setebal 560 halaman ini mengupas sejarah hubungan Indonesia-Palestina serta peran Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina sejak era Presiden Soekarno hingga pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Hubungan Indonesia dan Palestina Sudah Terjalin Sejak Lama

Dalam sambutannya, Ustaz Fahmi Salim menegaskan bahwa hubungan emosional Indonesia dengan Palestina bukanlah sesuatu yang baru.

“Dukungan Indonesia terhadap Palestina bukan sekadar narasi agama yang suci, tetapi telah menjadi bagian dari konstitusi kita.”

“Pembelaan terhadap Al-Quds dan Palestina sudah tertanam dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa sejak proses pembentukan Indonesia sebagai negara merdeka pada tahun 1945, bangsa Indonesia sudah menyuarakan dukungan bagi perjuangan Palestina.

“Sejak era Presiden Soekarno, kebijakan luar negeri Indonesia selalu konsisten dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Sikap ini terus berlanjut hingga era Presiden Prabowo Subianto,” tambahnya.

Tiga Bab Buku Taufan Al-Aqsa

Buku ini terdiri dari tiga bab utama, masing-masing membahas berbagai aspek perjuangan Palestina:

Bab 1: Watak Israel

  • Menjelaskan bagaimana karakter Israel dalam sejarah konflik dengan Palestina.
  • Mengungkap strategi pendudukan dan penjajahan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Bab 2: Islam dan Palestina

  • Menggali peran Baitul Maqdis dalam ajaran Islam.
  • Bagaimana Nabi Muhammad SAW menempatkan Palestina sebagai bagian penting dalam sejarah Islam.

Bab 3: Perjuangan dan Kemenangan Palestina

  • Menceritakan perlawanan rakyat Palestina dalam mempertahankan hak atas tanah mereka.
  • Menyoroti perkembangan terbaru konflik Gaza serta upaya gencatan senjata yang terjadi.

Menurut Fahmi, buku ini diharapkan dapat menjadi referensi utama bagi masyarakat Indonesia dalam memahami perjuangan Palestina dan hubungan erat kedua negara.

Dukungan Fadli Zon dan Hidayat Nur Wahid

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengapresiasi penerbitan buku ini.

“Buku Taufan Al-Aqsa mencatat bagaimana perjuangan rakyat Palestina didukung oleh rakyat Indonesia dalam berbagai literasi.”

“Buku ini sangat penting untuk memahami sejarah Palestina dalam upaya menuju kemerdekaan dan kedaulatan penuh,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW).

Menurutnya, buku ini menggambarkan perlawanan rakyat Palestina sebagai bentuk penyelamatan peradaban dunia.

“Buku ini adalah bukti kemenangan peradaban, upaya menghentikan penjajahan Israel, dan menyelamatkan dunia dengan peradaban Islam yang mulia,” katanya.

Peluncuran buku Taufan Al-Aqsa karya Ustaz Fahmi Salim di MPR RI menjadi momen penting dalam memperkuat dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina.

Buku ini menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina bukanlah hal baru, tetapi sudah menjadi bagian dari sejarah dan konstitusi bangsa.

Diharapkan, buku ini dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina serta memahami perjuangan mereka dalam menghadapi penjajahan Israel.

(BAS/Red)