Prabowo: D-8 Bersatu dan Berkolaborasi Dukung Palestina

Foto: Presiden RI Prabowo Subianto (Istimewa)
Foto: Presiden RI Prabowo Subianto (Istimewa)

Presiden RI Prabowo Subianto ajak negara-negara D-8 untuk bersatu dan berkolaborasi dukung Palestina.

Generasi.co, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyerukan pentingnya persatuan dan kolaborasi antarnegara anggota Developing Eight (D-8) untuk menjadi kekuatan global yang lebih solid.

Prabowo Subianto menekankan, kekuatan kolektif sangat diperlukan untuk mendukung Palestina dan mewujudkan tatanan global yang lebih adil.

Hal itu dikatakan dalam pidatonya pada sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 D-8 di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, dikutip generasi.co, Jumat (20/12/2024).

“Kita mengatakan bahwa kita mendukung Palestina. Tapi kalau kita lemah, bagaimana kita bisa mendukung Palestina?”

“Oleh karena itu, Yang Mulia, mari kita manfaatkan kerja sama kita,” tegas Prabowo, sebagaimana disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Prabowo menambahkan bahwa situasi geopolitik global menuntut negara-negara D-8 untuk mengesampingkan perbedaan demi membangun kekuatan bersama.

“Tanpa persatuan, tanpa mengatasi perbedaan, kita tidak bisa menjadi kuat,” katanya.

Potensi Besar D-8 dalam Ekonomi Global

Prabowo menggarisbawahi bahwa negara-negara anggota D-8 memiliki potensi ekonomi yang luar biasa.

Pada tahun 2023, gabungan Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara D-8 mencapai USD4,81 triliun, menjadikannya kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia.

“Negara-negara D-8 mewakili pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan. Bahkan, diprediksi seluruh anggota D-8 akan berada di antara 25 ekonomi terbesar pada tahun 2050,” ungkap Prabowo.

Dia menekankan pentingnya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan sektor industri dan teknologi.

Menurutnya, langkah ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing negara-negara D-8, tetapi juga memperkuat posisi mereka di kancah global.

Ekonomi Biru dan Rantai Nilai Halal sebagai Pilar Strategis

Salah satu strategi yang diusulkan Prabowo untuk memperkuat kerja sama D-8 adalah pemanfaatan ekonomi biru.

Ekonomi biru mencakup pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan melindungi ekosistem laut.

“Semua negara D-8 memiliki posisi unik untuk memanfaatkan manfaat dan sumber daya ekonomi biru. Ini merupakan kerja sama yang sangat strategis,” jelas Prabowo.

Selain itu, ia mendorong penguatan rantai nilai halal melalui D-8 Halal Economic Network.

“Dengan memperkuat rantai nilai halal, kita tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru yang inklusif,” tambahnya.

D-8: Lebih dari Sekadar Blok Ekonomi

Prabowo menegaskan bahwa D-8 harus memiliki peran yang lebih besar dari sekadar blok ekonomi.

Ia menyebut organisasi ini sebagai bagian dari gerakan global Selatan yang memiliki misi memperjuangkan tatanan dunia yang lebih adil.

“D-8 adalah gerakan global Selatan. Oleh karena itu, kita juga harus terus memperjuangkan tatanan global yang lebih adil berdasarkan hukum internasional, inklusivitas, keadilan, dan kemakmuran bersama,” tutur Prabowo.

Menurutnya, kerja sama strategis di antara negara-negara D-8 dapat menjadi katalisator untuk mengatasi tantangan global, seperti kemiskinan, ketimpangan ekonomi, dan perubahan iklim.

Profil Singkat D-8

D-8 atau Developing Eight merupakan organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan yang didirikan pada tahun 1997.

Anggotanya meliputi delapan negara berkembang, yaitu:

  • Bangladesh
  • Mesir
  • Indonesia
  • Iran
  • Malaysia
  • Nigeria
  • Turkiye
  • Pakistan

Dengan populasi gabungan lebih dari satu miliar jiwa, D-8 memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi global yang berpengaruh.

Menuju Masa Depan yang Lebih Adil dan Makmur

Pidato Presiden Prabowo Subianto dalam KTT D-8 menggarisbawahi pentingnya persatuan, kolaborasi, dan kerja sama strategis antarnegara anggota.

Dengan memanfaatkan potensi besar di sektor ekonomi biru, penguatan industri, dan rantai nilai halal, negara-negara D-8 dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan tatanan dunia yang lebih adil.

Dukungan terhadap Palestina menjadi salah satu prioritas yang harus diwujudkan melalui kekuatan kolektif.

Sebagai bagian dari gerakan global Selatan, D-8 memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan keadilan, inklusivitas, dan kemakmuran bersama.

(BAS/Red)