Mensesneg Prasetyo Hadi ungkap Danantara selalu dibahas pemimpin negara sahabat saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto.
Generasi.co, Jakarta – Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto kerap menerima pertanyaan dari para pemimpin dunia mengenai Danantara dalam setiap kunjungan kenegaraannya. Hal ini menunjukkan tingginya minat negara sahabat terhadap sovereign wealth fund milik Indonesia tersebut.
Dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Selasa (1/7/2025), Prasetyo menyebut topik Danantara justru sering kali muncul secara spontan dalam pertemuan bilateral, meski tidak termasuk dalam agenda resmi.
“Sepanjang yang saya ketahui, setiap lawatan Bapak Presiden, justru pemimpin-pemimpin dari negara-negara sahabat itu yang selalu membahas terlebih dahulu mengenai Danantara,” kata Prasetyo dikutip dari ANTARA, Rabu (2/7).
Ia menjelaskan minat tersebut kemungkinan besar muncul karena besarnya dana yang dikelola Danantara, menjadikannya salah satu sovereign wealth fund yang cukup diperhitungkan secara global.
“Bagi teman-teman negara sahabat, (itu) sebuah investasi yang luar biasa. Dalam waktu cepat, Indonesia punya sovereign wealth fund dengan asset under management (Danantara) yang mencapai 1.000 miliar US Dollar,” lanjutnya.
Presiden Prabowo sendiri saat ini tengah menjalani rangkaian kunjungan ke sejumlah negara, termasuk Arab Saudi dan Brasil, dalam lawatan luar negeri yang dijadwalkan berlangsung hampir dua pekan. Dalam pertemuan dengan para pemimpin negara sahabat, berbagai kerja sama strategis di bidang ekonomi, perdagangan, hingga investasi akan dibahas.
Danantara, atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, merupakan lembaga yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo pada 24 Februari 2025. Di bawah kepemimpinan CEO Rosan Perkasa Roeslani, lembaga ini membawahi lebih dari 800 BUMN dan perusahaan turunannya.
Sejak resmi beroperasi, Danantara telah mencatat berbagai pencapaian, salah satunya adalah kesepakatan investasi internasional senilai USD 7 miliar yang melibatkan negara-negara seperti Qatar, Rusia, Tiongkok, dan Australia. Salah satu komitmen terbesar diumumkan dalam kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia bulan lalu, saat bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di St. Petersburg.
Tak hanya itu, Danantara juga diperkirakan akan menerima tambahan pendanaan dari lembaga keuangan internasional senilai USD 10 miliar pada Juli 2025, memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi strategis di kawasan.
(BAS/Red)