Video Viral Pengunjung Mega Bekasi Hypermall Panik, Banjir Merengsek Masuk: Naik.. Naik.. Jebol.. Jebol!

Tangkap Layar video pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermall kebanjiran, Selasa (4/3/2025). Pengunjung, pemilik toko hingga karyawan panik histeris. (Tangkap Layar Instagram infobekasi.coo)
Tangkap Layar video pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermall kebanjiran, Selasa (4/3/2025). Pengunjung, pemilik toko hingga karyawan panik histeris. (Tangkap Layar Instagram infobekasi.coo)

Banjir besar melanda Kota Bekasi setelah hujan deras sejak Senin malam, 3 Maret 2025. Mega Bekasi Hypermall ikut terendam, menyebabkan aktivitas lumpuh dan kendaraan terendam. BPBD mencatat 20 titik banjir di tujuh kecamatan dengan ketinggian air mencapai 3 meter.

Generasi.co, Jakarta – Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi sejak Senin malam, 3 Maret 2025, menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, termasuk pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermall.

Air yang terus meninggi hingga Selasa pagi, 4 Maret 2025, membuat aktivitas di pusat perbelanjaan ini lumpuh total.

Ketinggian air di area basement mencapai 50 cm, menyebabkan kendaraan terendam dan akses menuju mall terganggu.

Video suasana kepanikan pengunjung, pemilik toko, hingga karyawan di Mega Bekasi Hypermall pun viral di media sosial (Medsos).

Dalam video tersebut terekam sejumlah orang panik dan teriak banjir masuk ke dalam mall, hingga imbauan agar naik ke lantai atas menggunakan eskalator.

“Air masuk.. naik.. naik.. jebol.. jebol!” teriakan dalam video tersebut.

Banjir di Bekasi Meluas, 20 Titik Terendam

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat setidaknya 20 titik banjir yang tersebar di tujuh kecamatan.

Kecamatan yang terdampak antara lain Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 300 cm, membuat ribuan warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso, menjelaskan hujan deras yang terjadi selama berjam-jam di wilayah hulu Kali Bekasi dan tingginya curah hujan di Kota Bekasi sendiri menjadi pemicu utama bencana ini.

“Hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung dalam durasi lama menyebabkan peningkatan debit air Kali Bekasi. Ditambah dengan saluran drainase yang tidak mampu menampung air hujan, akhirnya beberapa wilayah mengalami banjir cukup parah,” ujarnya.

Mega Bekasi Hypermall Lumpuh, Kendaraan Terendam

Mega Bekasi Hypermall, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Bekasi, menjadi salah satu titik yang terdampak cukup parah.

Basement mall terendam air hingga 50 cm, membuat puluhan kendaraan pengunjung dan karyawan terjebak.

Sejumlah akses masuk mall juga tergenang, memaksa pihak pengelola untuk menutup sementara operasional pusat perbelanjaan tersebut.

Seorang pengunjung, Rina (32), mengatakan bahwa ia tidak menyangka hujan deras malam sebelumnya akan menyebabkan banjir hingga ke dalam mall.

“Saya datang pagi-pagi untuk belanja, tapi ternyata mall sudah tutup karena banjir. Saya lihat beberapa mobil di basement juga sudah terendam, kasihan pemiliknya,” ujar Rina.

Sementara itu, beberapa tenant di dalam mall juga mengalami kerugian akibat air yang masuk ke dalam toko mereka.

“Kami sudah bersiap sejak pagi untuk mengevakuasi barang-barang, tetapi air naik begitu cepat. Beberapa produk elektronik sudah terendam,” kata Dedi, salah satu pemilik toko di Mega Bekasi Hypermall.

Pemadaman Listrik dan Evakuasi Warga

Demi mengantisipasi bahaya arus listrik, pihak BPBD Kota Bekasi berkoordinasi dengan PLN untuk melakukan pemadaman listrik di beberapa titik yang terdampak banjir, termasuk di sekitar Mega Bekasi Hypermall.

Selain itu, petugas juga terus melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya sudah tidak bisa ditempati karena terendam air.

Salah satu area yang terdampak parah adalah Kampung Lebak, Bekasi Utara, di mana 360 jiwa dari 47 kepala keluarga harus mengungsi ke musala terdekat.

Sementara itu, sebanyak 400 warga dari Gang Mawar juga telah dievakuasi ke rumah warga lain yang lebih aman.

BPBD mengerahkan perahu karet untuk membantu proses evakuasi, terutama bagi lansia, anak-anak, dan ibu hamil.

“Kami terus menyisir wilayah yang terdampak untuk memastikan tidak ada warga yang terjebak di dalam rumah mereka,” kata Priadi Santoso.

Banjir Terparah Sejak 2016

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyebut banjir kali ini sebagai salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. Ia membandingkannya dengan banjir besar yang terjadi pada tahun 2016 dan 2020.

“Kenaikan permukaan air di Kali Bekasi mencapai 8 meter, ini angka yang cukup mengkhawatirkan. Dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, delapan di antaranya terdampak banjir cukup serius,” ujar Tri.

Ia juga menambahkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi jangka panjang guna mengatasi banjir yang kerap melanda Kota Bekasi setiap musim hujan.

Pemerintah Kota Bekasi dan BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas terkait.

Warga diminta untuk menghindari wilayah yang terdampak banjir, terutama bagi pengendara yang masih nekat menerobos genangan air di jalan raya.

Bagi warga yang terdampak, BPBD menyediakan posko pengungsian sementara dengan fasilitas makanan, air bersih, serta layanan kesehatan.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan berhati-hati. Jika ada warga yang membutuhkan bantuan evakuasi, segera hubungi petugas terdekat,” kata Tri Adhianto.

Banjir yang melanda Kota Bekasi kali ini menunjukkan betapa pentingnya upaya mitigasi bencana yang lebih baik ke depannya.

Selain faktor curah hujan tinggi, sistem drainase dan tata kelola air juga menjadi perhatian utama agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.

Hingga saat ini, petugas terus berupaya mengatasi banjir di berbagai titik, termasuk di Mega Bekasi Hypermall, agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal secepatnya.

(BAS/Red)