AI dalam Musik, Bagaimana Teknologi Bentuk Masa Depan Industri Hiburan

Foto: Kecerdasan buatan mengubah cara musik diciptakan, didistribusikan, dan dinikmati. Temukan bagaimana artificial intelligence (AI) memengaruhi masa depan industri musik. (Istimewa)
Foto: Kecerdasan buatan mengubah cara musik diciptakan, didistribusikan, dan dinikmati. Temukan bagaimana artificial intelligence (AI) memengaruhi masa depan industri musik. (Istimewa)

Kecerdasan buatan mengubah cara musik diciptakan, didistribusikan, dan dinikmati. Temukan bagaimana artificial intelligence (AI) memengaruhi masa depan industri musik!

Generasi.co, Jakarta – Industri musik kini berada di tengah revolusi besar yang dipicu oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Dari proses penciptaan lagu hingga personalisasi playlist, teknologi ini telah membawa perubahan signifikan dalam cara musik dikelola dan dinikmati.

Salah satu penggunaan AI yang paling menarik adalah dalam penciptaan musik.

Generasi.co mengutip berbagai sumber, Selasa (3/12/2024), perangkat lunak berbasis AI, seperti Amper Music dan AIVA, memungkinkan pengguna menciptakan lagu orisinal tanpa pengetahuan mendalam tentang teori musik.

Teknologi ini memanfaatkan algoritma untuk menganalisis ribuan komposisi musik dan menciptakan melodi baru yang sesuai dengan preferensi pengguna.

Contoh sukses lainnya adalah Holly Herndon, seorang musisi eksperimental yang menggunakan AI bernama Spawn sebagai kolaborator musiknya.

Dengan memanfaatkan teknologi ini, Herndon mampu menciptakan suara unik yang belum pernah terdengar sebelumnya.

Selain penciptaan musik, AI juga berperan dalam menganalisis data besar untuk memahami preferensi pendengar.

Spotify, misalnya, menggunakan algoritma AI untuk merekomendasikan lagu berdasarkan kebiasaan mendengarkan pengguna.

Fitur seperti Discover Weekly dan Daily Mix jadi bukti bagaimana personalisasi berbasis data dapat meningkatkan pengalaman pengguna.

Namun, kemajuan ini tidak lepas dari kontroversi.

Banyak musisi yang khawatir bahwa penggunaan AI dapat menggantikan peran seniman manusia.

Selain itu, muncul pertanyaan tentang hak cipta dan keaslian karya yang diciptakan oleh AI.

Meskipun tantangan ini nyata, potensi AI untuk memperluas batasan kreativitas tidak dapat diabaikan.

Dengan kolaborasi yang harmonis antara teknologi dan seni, masa depan musik dapat menjadi lebih inklusif dan inovatif.

(BAS/Red)