Lestari Moerdijat Dorong Pemanfaatan Hasil Riset untuk Tingkatkan Kinerja Industri dan Kesejahteraan Masyarakat

Foto: Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. (mpr.go.id)
Foto: Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. (mpr.go.id)

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong pemanfaatan hasil riset untuk mendongkrak sektor industri dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.

Generasi.co, Jakarta – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Lestari Moerdijat, menegaskan pentingnya pemanfaatan hasil-hasil riset untuk mendukung peningkatan kinerja industri nasional.

Langkah ini dinilai sebagai strategi krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.

“Nilai tambah dari hasil-hasil penelitian harus terus ditingkatkan dengan pemanfaatan pada sejumlah sektor industri, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Lestari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/5/2025).

Pernyataan Lestari merespons rendahnya angka komersialisasi hasil riset di Indonesia, yang tercermin dalam data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2023.

Dari lebih dari 2.500 kekayaan intelektual yang dikelola BRIN, kurang dari 10 persen yang telah berhasil dimanfaatkan secara nyata oleh sektor industri.

Adapun rincian kekayaan intelektual tersebut meliputi 2.389 paten, 352 hak cipta, 122 desain industri, 17 perlindungan varietas tanaman, serta 46 merek.

Jumlah ini menunjukkan potensi besar yang belum sepenuhnya dioptimalkan, baik untuk mendukung sektor produksi dalam negeri maupun untuk menciptakan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat.

Menurut Lestari, yang akrab disapa Rerie, kondisi ini menunjukkan perlunya upaya kolaboratif antara lembaga riset, perguruan tinggi, dan pelaku industri.

Ia menilai, di tengah kompetisi global yang semakin ketat, sinergi antarsektor menjadi kunci dalam menghadirkan inovasi yang berdaya guna dan berdaya jual.

“Di tengah persaingan yang ketat di berbagai sektor, kerjasama yang baik antara industri dan lembaga penelitian, serta perguruan tinggi, harus bisa direalisasikan,” tegas Rerie yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi X DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah II.

Rerie juga menekankan bahwa hasil riset tidak boleh berhenti pada publikasi semata, melainkan harus terus dikembangkan hingga masuk dalam jalur produksi dan distribusi industri.

Dengan demikian, riset-riset tersebut akan memberikan manfaat yang lebih luas, baik secara ekonomi maupun sosial.

Sebagai bagian dari Majelis Tinggi Partai NasDem, Rerie berharap seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun daerah dapat lebih aktif mendorong terciptanya ekosistem riset yang berpihak pada pembangunan nasional.

Ia menegaskan, hanya dengan langkah nyata dan sinergis, hasil penelitian akan memiliki dampak berkelanjutan dalam mempercepat pembangunan bangsa.

“Saya sangat berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat berperan aktif mewujudkan sinergi yang kuat antara sektor industri dan lembaga penelitian, sebagai bagian upaya mengakselerasi proses pembangunan di tanah air,” ujarnya.

Lebih jauh, Rerie menegaskan bahwa keberhasilan pemanfaatan hasil riset akan berdampak langsung terhadap pencapaian target-target pembangunan nasional.

Ia percaya, dengan dukungan inovasi berbasis riset dan kolaborasi multi-sektor, Indonesia akan mampu mencetak generasi penerus yang unggul dan berdaya saing tinggi di kancah global.

“Dengan segera tercapainya sejumlah target pembangunan yang dicanangkan, kita bisa berharap memiliki generasi penerus bangsa yang berdaya saing, sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata,” tutupnya.

(mpr.go.id)