Sosialita Jocelyne Wildenstein, dikenal sebagai ‘catwoman,’ meninggal dunia di Paris pada usia 79 tahun akibat gagal jantung saat tidur siang.
Generasi.co, Jakarta – Sosialita kenamaan Jocelyne Wildenstein, yang populer dengan julukan “catwoman” karena serangkaian operasi plastik yang mengubah wajahnya, meninggal dunia di kediamannya di Paris, Rabu (31/1/2025).
Jocelyne Wildenstein menghembuskan napas terakhirnya pada usia 79 tahun akibat gagal jantung saat tidur siang.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh tunangannya, Lloyd Klein, melalui sebuah pernyataan resmi.
“Dengan berat hati dan kesedihan yang mendalam, Tuan Lloyd Klein mengumumkan kematian yang tak terduga dari tunangan tercintanya dan teman lamanya, Jocelyne Wildenstein,” ungkapnya Klein, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Kamis (2/1/2025).
Klein menyebut bahwa saat kejadian, ia sempat mencoba membangunkan Jocelyne untuk makan malam Tahun Baru.
Namun, upayanya tidak membuahkan hasil karena Jocelyne tidak merespons.
Dokter yang dipanggil ke lokasi kemudian memastikan bahwa Jocelyne telah meninggal dunia akibat gagal jantung.
“Laporan awal dari dokter yang dipanggil ke tempat kejadian menunjukkan bahwa dia telah mengalami gagal jantung dan meninggal dengan tenang dalam tidurnya,” tambah Klein dalam pernyataannya.
Namun, informasi usia Jocelyne masih simpang siur.
Sementara Klein menyebut usia Jocelyne adalah 79 tahun, beberapa sumber lain menyebut bahwa sosialita ini sebenarnya telah berusia 84 tahun.
Mengenal Sosok Jocelyne Wildenstein
Jocelyne Wildenstein adalah seorang sosialita asal Swiss yang dikenal luas karena gaya hidupnya yang glamor dan transformasi wajahnya yang drastis akibat operasi plastik.
Julukan “catwoman” disematkan padanya karena bentuk wajahnya yang menyerupai kucing, hasil dari prosedur kosmetik yang ia jalani selama bertahun-tahun.
Ia menjadi sorotan publik sejak perceraiannya yang kontroversial dengan Alec Wildenstein, seorang miliarder pengusaha seni, pada akhir 1990-an.
Perceraian tersebut menghasilkan salah satu penyelesaian harta gono-gini terbesar dalam sejarah, mencapai miliaran dolar.
Penyebab Kematian: Gagal Jantung dalam Tidur
Kematian mendadak Jocelyne Wildenstein akibat gagal jantung saat tidur mengundang perhatian publik terhadap risiko penyakit jantung.
Menurut dokter, gagal jantung terjadi ketika otot jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien.
Kondisi ini dapat menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru, sehingga memicu sesak napas hingga kematian mendadak.
Beberapa penyebab utama gagal jantung meliputi:
- Penyempitan Arteri Koroner – Kondisi ini membuat aliran darah ke jantung terganggu.
- Tekanan Darah Tinggi – Menyebabkan jantung bekerja lebih keras, yang akhirnya melemahkan otot jantung.
- Kerusakan pada Katup Jantung – Mengganggu aliran darah normal di jantung.
Dikutip dari Very Well Health, gagal jantung juga dapat dipicu oleh penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, atau riwayat serangan jantung sebelumnya.
Mengapa Gagal Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur?
Gagal jantung sering kali terjadi tanpa gejala yang jelas.
Saat tidur, tubuh berada dalam kondisi relaksasi penuh, sehingga jika jantung mengalami gangguan serius, tubuh mungkin tidak mampu memberikan sinyal bahaya.
Selain gagal jantung, kematian saat tidur juga dapat dipicu oleh:
- Henti Jantung Mendadak – Jantung tiba-tiba berhenti berdetak akibat gangguan listrik.
- Stroke – Gangguan aliran darah ke otak yang bisa terjadi tanpa gejala awal.
- Overdosis Obat – Terutama pada mereka yang mengonsumsi obat penenang atau obat-obatan tertentu.
Peningkatan Kesadaran terhadap Penyakit Jantung
Kasus Jocelyne Wildenstein menjadi pengingat penting akan perlunya meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan jantung.
Pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah berbagai penyakit kardiovaskular.
Beberapa langkah pencegahan meliputi:
- Mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan tinggi serat.
- Berolahraga secara teratur.
- Menghindari rokok dan alkohol berlebihan.
- Memantau tekanan darah dan kadar kolesterol secara berkala.
Kematian Jocelyne Wildenstein menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan penggemarnya.
Sosialita yang dikenal karena gaya hidupnya yang eksentrik ini pergi dengan tenang dalam tidurnya.
Kasusnya sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan jantung.
(BAS/Red)