Prabowo Yakin MBG Bisa Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja dan Dongkrak Ekonomi 8%

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyampaikan pidato Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Senin, 22 September 2025. (Sumber: BPMI Setpres)
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyampaikan pidato Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Senin, 22 September 2025. (Sumber: BPMI Setpres)

Presiden Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi menciptakan 1,5 juta lapangan pekerjaan dan membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Pernyataan itu disampaikan dalam sesi dialog bersama Chairman dan Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, pada acara Forbes Global CEO Conference 2025 yang digelar di St. Regis Jakarta, Rabu (15/10/2025).

“Saya pikir pertumbuhan 8 persen sangat bisa dicapai. Misalnya, dengan program MBG ini saja, kami menciptakan langsung 1,5 juta lapangan kerja. Ada 30 ribu dapur dan tiap dapur mempekerjakan sekitar 50 orang. Itu artinya 1,5 juta pekerjaan langsung,” ujar Prabowo.

Selain penciptaan lapangan kerja langsung, Prabowo menekankan bahwa program MBG akan memicu terbentuknya rantai pasok baru yang memberdayakan petani, peternak, nelayan, dan pelaku usaha kecil di sekitar lokasi produksi, sehingga mendorong kenaikan daya beli masyarakat.

“Setiap dapur menciptakan sekitar 15 wirausaha lokal baru. Ada yang menjual telur, sayur, ikan, daging, satu lagi garam. Dan masing-masing dari mereka memiliki 5, 10, atau 15 pekerja,” tambahnya.

Prabowo menjelaskan dampak lanjutan dari peningkatan daya beli: ketika masyarakat memiliki lebih banyak uang, konsumsi barang dan jasa akan meningkat, dari kebutuhan sehari-hari hingga pembelian barang durable, sehingga mendorong aktivitas ekonomi secara menyeluruh.

“Kalau masyarakat punya uang, apa yang mereka lakukan? Mereka beli sepatu, pakaian, memperbaiki rumah, mungkin membeli sepeda motor atau televisi. Jadi saya pikir beginilah caranya,” tutup Prabowo.