generasi.co – Pemerintah Pakistan sedang mempertimbangkan langkah untuk melarang partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Imran Khan. Pertimbangan ini muncul setelah serangkaian kerusuhan dan kekerasan yang terjadi pasca penangkapan Khan pada bulan Mei lalu atas tuduhan korupsi.
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, menyatakan bahwa larangan terhadap PTI sedang dipertimbangkan karena partai tersebut dianggap telah melakukan serangan terhadap dasar negara yang tidak dapat ditoleransi. “PTI telah menyerang fondasi negara, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini tidak bisa dibiarkan,” ujar Asif. Lebih dari 7.000 anggota dan pendukung PTI telah ditangkap, dan pengadilan militer telah memulai persidangan terhadap mereka yang diduga terlibat dalam serangan terhadap instalasi militer (DW) (Hindustan Times).
Imran Khan sendiri menanggapi ancaman pelarangan ini dengan menyatakan bahwa jika PTI benar-benar dilarang, ia akan membentuk partai baru dan berencana untuk memenangkan pemilihan mendatang. “Jika PTI dilarang, saya akan membentuk partai baru dan kembali memenangkan pemilihan,” tegas Khan (Hindustan Times). Khan, yang menjabat sebagai Perdana Menteri dari tahun 2018 hingga 2022, telah berulang kali menolak semua tuduhan korupsi yang diarahkan padanya, menyebutnya sebagai bagian dari konspirasi untuk menyingkirkannya dari politik.
Langkah pemerintah ini diperkirakan akan memperparah ketegangan politik di Pakistan. Konflik antara PTI dan pihak pemerintah serta militer telah memperburuk situasi politik di negara tersebut. Para analis politik menyatakan bahwa upaya untuk melarang PTI mungkin akan meningkatkan ketegangan dan memperdalam krisis politik yang ada. Haroon Janjua, koresponden DW di Islamabad, mengatakan bahwa langkah ini lebih merupakan tekanan politik daripada tindakan yang akan diterapkan secara nyata. “Saya tidak berpikir langkah yang begitu ekstrem akan diambil oleh pemerintah, mereka hanya menekan PTI,” ujar Janjua. “Saya tidak berpikir larangan tersebut akan berhasil dan kemungkinan besar pengadilan akan membatalkan keputusan untuk melarang partai” (DW).
Jika larangan ini benar-benar diberlakukan, dampaknya terhadap lanskap politik Pakistan akan sangat besar. Para pendukung Khan melihat tindakan pemerintah ini sebagai upaya untuk membungkam oposisi politik. Selain itu, ketegangan antara pendukung PTI dan pemerintah diperkirakan akan terus meningkat, yang bisa mengarah pada lebih banyak kerusuhan dan kekerasan di seluruh negeri.
Ketegangan politik di Pakistan terus meningkat dengan pemerintah yang mempertimbangkan untuk melarang partai PTI yang dipimpin oleh Imran Khan. Langkah ini, jika diterapkan, akan memiliki dampak besar terhadap lanskap politik negara tersebut dan kemungkinan akan memicu reaksi keras dari para pendukung Khan. Meskipun demikian, banyak yang percaya bahwa larangan tersebut mungkin tidak akan berhasil dan pengadilan mungkin akan membatalkan keputusan tersebut. Imran Khan sendiri telah menyatakan niatnya untuk terus berjuang dan membentuk partai baru jika PTI dilarang, menunjukkan bahwa pertarungan politik di Pakistan masih jauh dari selesai.