Ahmad Muzani menjelaskan pelaksanaan awal program Makan Bergizi Gratis yang belum menyertakan susu.
Generasi.co, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani memberikan klarifikasi terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah yang belum menyertakan susu dalam menunya.
Ahmad Muzani menegaskan, program ini masih dalam tahap awal pelaksanaan dan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan setiap daerah.
“Kan, memang ini masih bertahap sehingga pelaksanaannya masih dilakukan di beberapa tempat. Anggaran yang ada memang dicukupkan untuk daerah-daerah yang sudah ditunjuk,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Dipantau Prabowo Subianto
Ahmad Muzani juga menanggapi pertanyaan soal ketidakhadiran Presiden RI Prabowo Subianto di hari pertama pelaksanaan program MBG.
Ia memastikan, Prabowo tetap memantau secara cermat perkembangan program ini melalui laporan dari berbagai daerah.
“Ya, beliau memantau dan terus mengikuti perkembangan makan siang bergizi ini. Presiden mendapatkan berbagai macam laporan dari berbagai daerah terkait pelaksanaan program ini,” kata Muzani.
Klarifikasi Standar Menu MBG
Sementara itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi menjelaskan bahwa program MBG tidak menetapkan standar menu tertentu, melainkan berfokus pada standar gizi, higienitas, dan tata kelola limbah yang berkelanjutan.
Hal ini memberikan fleksibilitas dalam pemenuhan kebutuhan gizi siswa di berbagai daerah.
“Kayak hari ini saya lihat ada tahu dan dada ayam. Itulah pemenuhan gizi untuk proteinnya. Bisa saja besok berganti dengan susu atau protein lainnya.”
“Misalnya, ayamnya besok tidak dada, tapi sayap, dan ada susu. Jadi itu bisa,” ungkap Dedek saat meninjau pelaksanaan MBG di Jakarta Barat, Senin (6/1/2025).
Dedek menekankan pentingnya fleksibilitas dalam menyusun menu yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan di masing-masing daerah.
“Sekali lagi, tidak ada standar menu. Yang ada adalah standar gizi, higienitas, dan tata kelola limbah yang berkelanjutan,” imbuh Dedek.
Pelaksanaan Bertahap untuk Pemerataan
Program MBG yang baru diluncurkan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas gizi siswa di seluruh Indonesia secara bertahap.
Pemerintah memastikan, setiap daerah akan mendapatkan alokasi sesuai dengan prioritas dan ketersediaan anggaran.
Dalam tahap awal, daerah-daerah tertentu menjadi fokus utama sebelum diperluas ke wilayah lainnya.
Program ini diharapkan mampu mendukung kesehatan siswa dan menciptakan kebiasaan makan sehat sejak dini.
Selain itu, pelibatan vendor lokal dalam pelaksanaan program juga menjadi salah satu cara pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
(BAS/Red)