Prabowo Subianto Bentuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Ini Respons Eddy Soeparno

Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno (mpr.go.id)
Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno (mpr.go.id)

Generasi.co, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno menyambut positif langkah Presiden RI Prabowo Subianto membentuk Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Ketahanan Energi.

Eddy yang juga sebagai Anggota DPR RI dari Komisi Energi, Lingkungan Hidup, Investasi dan Hilirisasi ini, akui pembentukan satgas menegaskan komitmen Prabowo mengakselerasi kemandirian energi sekaligus memperkuat sektor industri nasional.

“Melalui pembentukan satgas ini Presiden Prabowo tidak hanya menegaskan prioritas kebijakan pemerintah untuk mandiri secara energi dan memperkuat sektor industri nasional, namun juga melakukan akselerasi prosesnya,” jelas Eddy.

Di sektor energi, pembentukan satgas ini penting agar Indonesia tidak selalu bergantung pada impor kebutuhan energi yang berlangsung selama ini seperti impor Minyak Mentah, Solar dan LPG yang menguras devisa negara.

“Apalagi Indonesia memiliki sumber-sumber energi terbarukan yang melimpah dan dapat mensubstitusi impor energi kita dan diharapkan dapat menghemat devisa negara,” lanjutnya.  

Doktor Ilmu Politik FISIP UI ini juga menekankan bahwa pengembangan sumber-sumber energi terbarukan dalam rangka menciptakan ketahanan energi sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mendorong proses transisi energi ke energi bersih.

“Salah satu komitmen Presiden Prabowo yang telah kita lihat saat ini adalah pelaksanaan program Solar B40, yang akan disusul dengan pengembangan biofuel, terutama untuk memperbaiki kualitas BBM di sektor transportasi,” ungkapnya.

Sementara dari aspek Industri dan Hilirisasi, Eddy menyampaikan bahwa Indonesia perlu menambah nilai dari produk mineral dan sumber daya alam lainnya.

“Hal ini agar Indonesia tak hanya menghasilkan produk turunan pertama atau antara, namun mampu menghasilkan produk jadi, seperti baterai, solar cell, kawat tembaga, perabotan rumah tangga dari aluminium dan lain-lain,”

“Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, produksi hasil industri nasional perlu didorong masuk ke pasar ekspor, karena pertumbuhan ekonomi ke depannya harus mengandalkan investasi dan ekspor,” lanjut Waketum PAN ini.

Eddy berharap, dengan pembentukan Satgas Ketahanan Energi dan Hilirisasi maka dalam waktu dekat Indonesia dapat mengurangi dan nantinya tidak perlu melakukan impor BBM dan LPG.

“Kami juga berharap melalui satgas ini, Indonesia memiliki basis industri yang kuat dan berorientasi ekspor. Selain itu, satgas ini diharapkan dapat mempercepat program transisi energi menuju Net Zero Emmission di tahun 2060 sekaligus menyerap tenaga kerja yang besar dari sektor industri dan program transisi energi,” tegasnya.

“Mengingat pentingnya aspek ketahanan energi, hilirisasi dan industrialisasi sebagaimana dicanangkan Prabowo, kami siap mengawal dan turut memastikan agar target yang ditetapkan presiden dapat tercapai secepatnya,” tutup Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat III Kota Bogor dan Cianjur ini.

(mpr.go.id)