Timnas U-20 Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia U-20 2025 setelah hanya meraih 1 poin di Piala Asia U-20. Indra Sjafri siap dievaluasi dan menyerahkan nasibnya kepada PSSI.
Generasi.co, Jakarta – Harapan besar pencinta sepak bola Indonesia untuk melihat Timnas U-20 Indonesia berlaga di Piala Dunia U-20 2025 resmi pupus.
Tim asuhan Indra Sjafri hanya mampu meraih satu poin di fase grup Piala Asia U-20 2025, yang sekaligus mengakhiri peluang mereka untuk lolos ke ajang bergengsi dunia tersebut.
Hasil mengecewakan ini pun menuai reaksi keras dari publik, terutama di media sosial.
Tak sedikit warganet yang meminta Indra Sjafri untuk mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas U-20.
Perjalanan Timnas U-20 di Piala Asia U-20 2025
Timnas U-20 Indonesia mengakhiri perjuangannya di Grup C dengan menempati posisi ke-3 klasemen, hanya mengantongi 1 poin dari tiga laga.
Berikut hasil pertandingan Timnas U-20 Indonesia di fase grup:
- Indonesia 0-3 Iran – Laga pembuka berakhir dengan kekalahan telak dari Iran.
- Indonesia 1-3 Uzbekistan – Kembali mengalami kekalahan melawan Uzbekistan.
- Indonesia 0-0 Yaman – Hanya mampu bermain imbang tanpa gol.
Sementara itu, Iran keluar sebagai juara grup setelah mengalahkan juara bertahan Uzbekistan dengan skor 2-1, menyapu bersih sembilan poin dari tiga laga.
Uzbekistan lolos ke babak selanjutnya sebagai runner-up dengan enam poin, sedangkan Indonesia dan Yaman harus tersingkir lebih awal.
Jika dibandingkan dengan Piala Asia U-20 2023 di Uzbekistan, pencapaian kali ini bisa dikatakan lebih buruk.
Dua tahun lalu, Timnas U-20 Indonesia masih mampu meraih empat poin setelah menang melawan Suriah dan menahan imbang Uzbekistan.
Meski tetap gagal lolos dari fase grup, hasil tersebut jauh lebih baik dibandingkan edisi 2025 ini.
Persiapan Maksimal, Hasil Mengecewakan
Kegagalan Timnas U-20 di Piala Asia U-20 2025 semakin disorot karena persiapan panjang dan matang yang telah dilakukan sebelumnya.
Skuad Garuda Muda telah menjalani berbagai program pengembangan, di antaranya:
- Training camp (TC) di Italia, Jepang, dan Korea Selatan.
- Mengikuti Turnamen Toulon di Prancis.
- U-20 Challenge Series di Sidoarjo sebagai simulasi turnamen.
Dengan persiapan sekomprehensif itu, kegagalan di fase grup menjadi pukulan telak bagi Timnas Indonesia dan membuat banyak pihak mempertanyakan efektivitas strategi serta kualitas tim.
Indra Sjafri Siap Dievaluasi, Nasib di Tangan PSSI
Setelah kegagalan ini, pelatih Indra Sjafri menegaskan dirinya bertanggung jawab penuh atas hasil yang diraih Timnas U-20 di Piala Asia U-20 2025.
Ia juga menyerahkan nasibnya sepenuhnya kepada PSSI, yang akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tim.
“Mengenai hal-hal yang harus dievaluasi atau apakah saya harus diganti dan lain sebagainya, saya menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI,” ujar Indra Sjafri.
Indra menegaskan dirinya siap menerima keputusan apapun, termasuk kemungkinan pergantian pelatih.
“Jangankan diganti, karena ini tugas negara, apapun risiko dari kegagalan ini saya secara kesatria bertanggung jawab,” imbuhnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa masa depan kepelatihannya di Timnas U-20 kini berada di tangan PSSI.
Otoritas sepak bola nasional itu akan melakukan evaluasi menyeluruh, baik terhadap kinerja pelatih maupun pengembangan tim ke depan.
Respons Netizen, Desakan Mundur untuk Indra Sjafri
Kegagalan Timnas U-20 ini memicu gelombang kritik di media sosial. Banyak pencinta sepak bola Indonesia yang kecewa dan mempertanyakan strategi permainan yang diterapkan Indra Sjafri.
Di berbagai platform media sosial, tagar seperti #IndraSjafriOut mulai ramai dibicarakan.
Sebagian besar warganet menilai performa buruk Timnas U-20 merupakan tanggung jawab pelatih, mengingat persiapan yang sudah cukup matang.
Namun, ada juga yang memberi pembelaan terhadap Indra, dengan menyebut pengembangan tim membutuhkan waktu dan keberhasilan tidak bisa diraih dalam waktu singkat.
Langkah PSSI Selanjutnya
PSSI akan segera mengevaluasi terhadap Timnas U-20, termasuk mempertimbangkan kemungkinan pergantian pelatih.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, terkait langkah konkret yang akan diambil setelah kegagalan ini.
Beberapa opsi yang mungkin dilakukan PSSI meliputi:
- Evaluasi dan pergantian pelatih, jika dianggap perlu perubahan strategi.
- Penguatan pembinaan pemain muda, dengan meningkatkan kompetisi usia dini di dalam negeri.
- Penjadwalan ulang program latihan dan turnamen uji coba, untuk mempersiapkan generasi selanjutnya.
Dengan tidak lolosnya Timnas U-20 ke Piala Dunia U-20 2025, PSSI harus segera merancang strategi jangka panjang agar sepak bola Indonesia tidak tertinggal dari negara-negara Asia lainnya.
(BAS/Red)