Kepolisian Turki Tangkap 282 Tersangka Militan Kurdi dalam Operasi Nasional

Foto Ilustrasi: Pelaku kejahatan diborgol. (iStock)
Foto Ilustrasi: Pelaku kejahatan diborgol. (iStock)

Kepolisian Turki menangkap 282 tersangka terkait militan Kurdi dalam operasi nasional, di tengah upaya baru mengakhiri konflik empat dekade.

Generasi.co, Jakarta – Kepolisian Turki telah menangkap 282 tersangka dalam operasi penggerebekan yang berlangsung selama lima hari terakhir.

Kepolisian turki menargetkan individu yang diduga terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.

Operasi ini mencakup 51 provinsi, termasuk kota-kota besar seperti Istanbul, Ankara, dan Diyarbakir yang mayoritas penduduknya adalah etnis Kurdi.

Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, umumkan penangkapan ini melalui media sosial pada Selasa (18/2/2025).

Target Operasi dan Tuduhan

Di antara mereka yang ditangkap terdapat anggota partai pro-Kurdi utama, Demokratik Masyarakat (DEM), serta beberapa tokoh sayap kiri, akademisi, dan aktivis hak LGBTQ.

Para tersangka dituduh terlibat dalam propaganda PKK, pendanaan kelompok tersebut, perekrutan anggota, dan partisipasi dalam protes jalanan yang berujung kekerasan.

Selama penggerebekan, polisi menyita dua senapan AK-47 dan berbagai senjata lainnya.

Kecaman terhadap Penangkapan Jurnalis

Serikat Jurnalis Turki mengutuk penangkapan tiga jurnalis yang dilakukan melalui penggerebekan rumah.

Mereka menyatakan ketidaksetujuan terhadap metode penangkapan tersebut dan menekankan bahwa para jurnalis seharusnya dipanggil ke kantor polisi, bukan ditangkap dengan cara yang mengintimidasi.

Latar Belakang Konflik dan Upaya Perdamaian

Penangkapan massal ini terjadi di tengah harapan baru untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama empat dekade antara pemerintah Turki dan PKK.

Pembicaraan perdamaian yang terhenti hampir satu dekade lalu kembali mencuat setelah partai nasionalis garis keras secara tak terduga menawarkan perdamaian kepada pemimpin PKK yang dipenjara, Abdullah Ocalan, pada Oktober lalu.

Ocalan diharapkan memberikan pernyataan terkait upaya tersebut dalam waktu dekat.

Penggantian Wali Kota Pro-Kurdi

Selain operasi penangkapan, pemerintah Turki juga terus memberhentikan wali kota terpilih dari partai pro-Kurdi dengan alasan keterkaitan dengan militan.

Baru-baru ini, wali kota dari Partai DEM di provinsi Van diberhentikan dari jabatannya karena tuduhan terkait terorisme, menambah jumlah wali kota DEM yang diberhentikan menjadi delapan sejak pemilihan 2024.

Konflik Berkepanjangan dengan PKK

PKK, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki dan sekutu Baratnya, telah melancarkan pemberontakan melawan negara sejak 1984.

Konflik ini telah mengakibatkan lebih dari 40.000 kematian dan terus menjadi isu sentral dalam politik dan keamanan Turki.

(BAS/Red)