Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, bertemu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di Solo. Pertemuan selama satu jam ini membahas isu-isu ekonomi dan politik nasional serta rencana undangan untuk Kongres Partai Gerindra Februari 2025.
Generasi.co, Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/12/2024).
Dalam pertemuan Ahmad Muzani dan Jokowi yang tertutup selama satu jam tersebut, membahas berbagai isu strategis terkait kondisi ekonomi dan politik di Indonesia.
Dalam keterangannya kepada media, Ahmad Muzani menjelaskan bahwa pertemuan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mendengar pandangan dan masukan dari Jokowi terkait dinamika nasional.
“Pak Jokowi adalah tokoh bangsa yang telah banyak memberikan kontribusi selama dua periode kepemimpinannya. Pandangan beliau tetap penting untuk kami dengarkan, khususnya terkait ekonomi dan politik saat ini,” ungkapnya Muzani.
Kata Muzani, situasi ekonomi global yang masih tidak stabil dan tantangan politik di dalam negeri membutuhkan perhatian serius.
Oleh karena itu, diskusi seperti ini dianggap perlu untuk memastikan kebijakan yang diambil pemerintah tetap selaras dengan kebutuhan masyarakat.
Selain membahas isu-isu nasional, Ahmad Muzani juga mengungkapkan rencana untuk mengundang Jokowi menghadiri Kongres Partai Gerindra yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2025.
“Kami berharap Pak Jokowi dapat hadir dalam Kongres Gerindra nanti. Kehadiran beliau akan menjadi simbol penting persatuan dan kerja sama politik,” kata Muzani.
Kongres Partai Gerindra 2025 disebut-sebut sebagai momentum strategis bagi partai berlambang kepala burung garuda tersebut untuk menyusun langkah politik ke depan.
Undangan kepada Jokowi dinilai sebagai bentuk penghormatan kepada mantan presiden yang selama ini menjalin hubungan baik dengan Prabowo Subianto dan Partai Gerindra.
Dalam pertemuan tersebut, Joko Widodo menyoroti pentingnya stabilitas ekonomi dan politik di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
“Kita harus tetap menjaga stabilitas ekonomi dan sosial. Kolaborasi antar semua elemen bangsa sangat diperlukan. Jangan sampai ada kebijakan yang justru memicu perpecahan,” ujar Jokowi.
Sementara Jokowi, mengingatkan pemerintah dan seluruh pihak perlu tetap fokus pada isu-isu strategis yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat, seperti ketahanan pangan dan stabilitas harga kebutuhan pokok.
“Ekonomi global masih tidak menentu. Kita perlu memperkuat kerja sama agar dampaknya pada masyarakat bisa diminimalkan,” tambah Jokowi.
Ahmad Muzani dan Jokowi juga berdiskusi mengenai berbagai isu penting yang sedang dihadapi Indonesia, di antaranya:
1. Stabilitas Ekonomi Nasional
Situasi perekonomian global yang tidak menentu, termasuk dampak fluktuasi harga komoditas dan inflasi, menjadi salah satu perhatian utama.
Muzani dan Jokowi berdiskusi tentang cara-cara untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional, terutama melalui kebijakan yang mendorong investasi dan menjaga daya beli masyarakat.
2. Tantangan Politik Domestik
Muzani dan Jokowi juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas politik menjelang Pemilu 2029.
Menurut keduanya, komunikasi antarpartai politik harus tetap terjaga untuk mencegah polarisasi yang berlebihan di masyarakat.
3. Pembangunan Infrastruktur dan Keberlanjutan
Sebagai tokoh yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur selama masa jabatannya, Jokowi memberikan pandangan tentang pentingnya melanjutkan proyek-proyek strategis yang telah dimulai, sekaligus memastikan keberlanjutannya memberi manfaat jangka panjang.
Hubungan Jokowi dan Gerindra: Simbol Rekonsiliasi Politik
Hubungan antara Jokowi dan Partai Gerindra terus menunjukkan perkembangan yang positif sejak Prabowo Subianto bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan pada periode kedua pemerintahan Jokowi.
Pertemuan di Solo ini memperkuat sinyal bahwa rekonsiliasi politik antara kedua tokoh besar tersebut terus berlanjut.
Keduanya kini sering terlibat dalam diskusi-diskusi strategis, baik dalam kapasitas formal maupun informal.
Kongres Gerindra 2025: Momentum Strategis Partai
Kongres Partai Gerindra yang akan digelar pada Februari 2025 diperkirakan menjadi salah satu agenda politik besar di awal tahun depan.
Kongres ini dirancang untuk menentukan arah kebijakan dan strategi partai ke depan, termasuk dalam persiapan menuju Pemilu 2029.
Jika Jokowi menghadiri acara tersebut, kehadirannya diprediksi akan menjadi simbol kolaborasi politik lintas partai dan menguatkan pesan persatuan nasional.
Pertemuan antara Ahmad Muzani dan Jokowi di Solo mencerminkan upaya nyata untuk menjaga komunikasi lintas tokoh politik dalam menghadapi tantangan ekonomi dan politik nasional.
Diskusi ini tidak hanya relevan bagi kondisi saat ini, tetapi juga menunjukkan pentingnya kolaborasi demi menjaga stabilitas bangsa.
Undangan kepada Jokowi untuk hadir dalam Kongres Gerindra 2025 menegaskan sikap keterbukaan Partai Gerindra dalam membangun kerja sama politik yang inklusif.
Dengan dialog yang terus terjaga, harapan akan terciptanya sinergi yang lebih kuat demi kepentingan rakyat semakin nyata.
(BAS/Red)